Mohon tunggu...
Nova Sabilatussalwa
Nova Sabilatussalwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Follow Your Dreams

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Butuh Waktu Lama Tuk Mencintaimu

6 Desember 2021   21:46 Diperbarui: 6 Desember 2021   21:58 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Perkenalkan nama saya  Sabila Salwa bisa panggil saya Salwa ataupun Sabil, saya dari surabaya alasan saya mengapa saya pindah kesini karena dinas orang tua saya" aku berdiri di depan kelas XI MIPA 1 SMA NUSA BANGSA sambil memperkenalkan diri saya dengan dipandu oleh guru yang mungkin usianya masih 25 tahun yang wajahnya sungguh cantik dan menawan untuk dipandang dan ku perkirakan dia menjadi gombalan para siswa siswinya. "Okay sudah kenalkan dengan siswi barunya ini" "belum buuuuu!" Ucap salah satu siswa yang keliatan sungguh menawan tapi tidak sama sekali. "Apa dim yang belum?" Tanya guru 25 tahun itu, "uda ada laki belum nih bu dia?" Jawabnya sambil tertawa dengan kawan-kawannya yang sama sekali tidak tau malunya. "Kamu itu ada ada saja, urusan itu nanti kenalan saja sendiri dengan salwanya ya saat ada waktu luang, sekarang mari kita lanjutkan materi kita, okay salwa silahkan duduk disamping dila ya".  Aku langsung menuju tempat duduk yang dimaksud dengan guru 25 tahun itu. "Hallo salwa, aku dila aulia bisa kamu panggil dila yaaa" jawab cewek manis dengan bulu mata lentik yang duduk disampingku. "Hallo dila aku salwa ya, senang berjumpa denganmu" "haduh senyumanmu mematikan sekali duhhhh omoo" ucap dila dengan tingakah yang sudah jelas begitulah dan hanya ku jawab dengan senyuman sekilas saja "oh iya dil itu bu gurunya namanya siapa ya?" Tanyaku dengan wajah penasaran dan suara yang kecil soalnya gurunya sangat serius sekali menerangkannya dan anak-anak yang mendengarkan pun ikut serius sekali. "Itu bu mila dia guru kimia dia juga wali kelas kita dan bu mila itu fresh graduate loh yang seperti kita liat dia sungguh cerdas sekali" jelasnya dengan detail dan serius sekali "owalah enak dong ngefans aku sama bu mila uda paket lengkap deh" jawabku dengan semangat "duh bisa aja kamu, nih materi yang sedang dibahas sal" tanggapnya dan kami pun memperhatikan materi hingga jam pelajaran tersebut usai dan tiba waktunya bunyi suara *Time for a break*.

Seluruh siswa berbondong-bondong menuju kantin mengisi baterai tubuhnya yang uda mulai low itu. Namun berbeda dengan saya yang sedang menghampiri guru di depan kelas yang sedang berberes-beres. "Boleh saya membantu ibu?" Tanya saya dan diikuti anggukan dari dila "Aduh ndak usah biar saya sendiri aja" jawab bu mila sambil senyum-senyum "tidak apa apa kok bu, kasihan tangan ibu yang bagus itu terkena beban berat hahahha" ucap dila dengan pedenya dan aku hanya bisa tersenyum aja melihat tingkahnya "hahahhahahahahhaha ya udah deh ini". Dan kami ikuti bu mila dari belakang menuju ke ruangannya yang tentunya ruangan guru. Saat berjalan menuju ke ruang guru kita melewati ruangan yang disitu bertuliskan RUANG KEPALA SEKOLAH disitu dila melambaikan tangan kepada salah satu cowok, ada dua cowok dan satu cewek yang keluar dari sana dengan penampilan yang tentunya sibuk sekali namun cowok satu itu menjawab lambaian tangan dila. Sesampainya di meja bu mila aku sama dila meletakkan buku-buku tersebut dengan hati-hati disana "makasih ya salwa dila" ucap bu mila dengan senyuman yang mematikan "sama sama bu" jawabku dengan dila yang kompak sekali deh hahahha "mari bu saya permisi" pamitku ke bu mila lalu diangguki oleh bu mila yang menandakan iya. Saat aku dan dila berjalan menuju kantin tak lupa dila menunjukkan ruangan-ruangan yang kita lewati dengan penjelasan yang sangat jelas sekali.

Sesampainya di kantin aku dan dila menjadi pusat perhatian beberapa pandangan mata yang tentunya pandangan pandangan mata tersebut bertanya "siswi baru ya?" "dari mana?" "Kelas berapa" dan juga ada yang blak blakan mengucapkan "cantik dah" "incaran" "cari ignya langsung duh" yang pasti itu semua membuatku risih dan malu "aduh salwa maklumilah ya, kamu mau apa aku pesenin kamu duduk aja disini yaa" ucap dila sambil tatapan meyakinkan. "Sama in aja dil" jawabku sambil senyum ke dila lalu dibalas jempol dua sama dila.

Setelah 5 menit dila datang dengan seseorang di belakangnya yang membawa mangkok bakso dan jus di nampan, itu bukan pelayan kantin ya namun itu laki-laki entah siapa laki-laki itu lumayan lah tapi kek pernah liat aku sebelumnya tapi dimana gitu. "Siapa dia?" Tanyaku ke dila dengan wajah yang tidak menyenangkan "Pacar ku sal hahhahahaah" jawab dila dengan seenaknya "owalah ku kira siapa dil" jawabku dengan senyuman yang nampak malu akibat tadi mengacukannya. "Hahhahahahahhaha" tawa laki itu dengan menabok dila dan dila pun ikut tertawa "hahahhaha enak aja dia pacar ku ogah duh" "awas lu ya! Kalo naksir gua" "ga bakalan wheekk" ribut mereka berdua dan aku hanya bisa menyaksikannya "dia temen gilaku sal yang super gilaa sekali dahh hahahha" jelas dila sambil dapet pukulan cowok itu "owalah ku kira bener pacaran kalian" jawabku lalu dapet uluran tangan dari laki-laki itu "aku bintang permana, kita satu kelas" ucapnya "okay salwa" jawabku dengan senyuman singkat. "Dia yang tadi keluar dari ruang Kapsek itu loh sal dia abis dapet sekandal loh" saut dila dan tentu dapet pukulan juga dari bintang "enak aja ye lu bilangnya" "pasti anak OSIS ya" tanyaku "eh mungkin iya kali yaa" jawab bintang dengan tawanya "yuk mari dimakan baksonya sal sebelum ini jam masuk tiba" dan ku jawab dengan anggukan. Kita bertiga langsung berlabuh dengan makanan kita masing-masing.

Setelah dari kantin kita langsung buru-buru ke kelas ya karena uda waktunya masuk kelas. Saat aku dan dila duduk aku ga nyangka di mejaku banyak sekali itu tulisan nomor telepon, id line, dan username instagram entah siapa yang tidak aku ketahui "duh ini kenapa pada gabut kali ya" ucap dila sambil geleng-geleng kepala "mungkin kali ya" jawabku sambil ngeberesin tulisan2 itu semua "duh gini lah cewek cantik" ucap bintang sambil menyangga kepalanya dimeja. Dan tiba-tiba ada laki-laki yang berjalan dengan perempuan di belakangnya yang mengikutinya melewati samping bangkuku yang matanya sinis banget dah laki itu ke arahku dan hanya bisa ku balas lirikan juga sampe dia menghilang dari pandanganku. "Lama sekai lu dah untung itu gurunya belum dateng" ucap bintang dengan tatapan yang sangat ku yakini rada marah-marah "ye kan belum dapet itu tanda tangannya pak kapsek tadi tuh" jawab laki itu dengan nada tinggi "terus sekarang uda kan" "ya uda lah!" Bincang mereka yang saling mengegas. Tak lama juga ada laki-laki paruh baya masuk ke kelas dengan buku di tangannya yang tak lain buku biologi dan seketika itu semua orang di kelas menjadi diam seribu bahasa "siang semuanya mari kita buka bab 2 ya" ucap guru tersebut dengan serius dan seketika itu juga kelas menjadi serius sekali tanpa ada anak yang ngantuk atau bercandaan.

Usai sudah waktu belajar di sekolah semua siswa dan siswi berbondong-bondong menghampiri parkiran, halte, jemputan mereka. Aku dan dila berjalan menuju luar sekolah sambil bicara riang dengannya. "Salwa kamu pulangnya naik apa?" Tanya dila kepadaku "oh aku ke RS dulu dil" "lah ngapain ke RS kamu sakit?" jawab dila sambil menyentuh badanku dan mengeceknya satu persatu, "hahahahahah endakk dil aku kesana mau nemuin ortuku" jawabku renyah "ortu kamu sakit gitu? Aku ikut yaaa" mata dila berkaca-kaca "endakk dill aku ortuku kerjanya kan di RS jadi aku disuruh kesana" "owalahhh duhh kukira ortumu sakit,,, anak dokter dong kamu" jawab dila sambil ngesenggol tubuhku "hahahh apaan sih, kamu pulangnya sama siapa?" Tanyaku "ehm sama itu bintang dan vino" "vino siapa?" "Itu ketos yang belakang kita" "O" jawabku singkat dengan mata yang melengos "gitu doang? Haaa?" Tanya dila dengan heran, "y terus harus ngapain" "ga bilang apa-apa gitu?" "Ga" "duhhh aneh nih anak biasanya tuh pada bilang yang keren dan ganteng dan laen laen dah lah kamu cuman huruf O doang O doangg" celotehnya panjang lebar dah. "Terus harus kenapa" ucapku seenaknya "awas nanti kamu kemakan ucapanku loh sal" dengan gidikan ngeri diwajah dila. "Woyy ayoo buruaannn lamaa!!" Ucap seseorang laki dari dalam mobil "bentaaarrr!!" Sentak dila ke orang itu "ayoooo buruannnn" bentak laki itu dari dalam mobil yang kuyakini itu suara bintang, dan dalam sekejap itu kaca mobil depan ke buka dengan lirikan ihh yang menyebalkan sekali, "sal aku duluan yaa dadaahhh jangan kemakan omonganku awassss yaaaaa!" Pamit dila sambil melambaikan tangannya memasuki mobil tersebut dan ku jawab dengan lambaian tangan dan senyuman tentunya tapi ada orang senyum sinis yang terlihat di jendela mobil depan "ihhhh ingin ku hhhuuuummmm" umpatku dalam hati. Tak perlu merisaukan temen-temen dila aku langsung membuka maps di handphone ku dan mencari lokasi RS yang mau ku tuju.

"Itu lirikan lu ga enak banget sih vin" ucap bintang dari kursi belakang, "apa an sih" jawab vino "ati-ati lu ya kesamber tuh sama salwa" goda dila sambil tertawa kencang didalam mobil. "Ga mungkin lah bukan selera gua dia" ucap vino tapi dia merasakan ada degupan gitu di hatinya "ini ngapain hati jedag jedug duh,,ga mungkin lah". "Aduh duh masaa sihh nanti nyesel loh,, yekan dil" "yaa awas aja loh" goda dila dan bintang, "oh iya vin katanya kamu mau dijodohin ama ortu lu gimana jadi ndak?" Tanya dila ke vino "iya jadi ga sih vin?" Tanya bintang juga menimpali, "hem jadi, malah bentar lagi tuh males banget guaa" jawab vino dengan muka yang sungguh memalaskan sekali, "ha! Kapan wee?" Sontak dila dan bintang yang mengejutkan vino "ya kagak tauu guaaa! Pelan-pelan aja napa bicaranyaaa!" Jawab vino dengan sontakan yang mengagektan juga "ya kan kita kaget vin" jawab bintang dengan santai nya "uda nyampe nih yuk masuk" saut vino yang uda memarkirkan mobilnya didepan rumahnya dengan rapih, dan mereka bertiga pun langsung memasuki rumah vino.

"Hallo om tante" ucap dila sambil menyalami kedua orang tua vino "hallo dilaa bintang makasih ya uda dateng nih kerumah" jawab saras mama vino "ah santai aja tante kan kita kawan sejatinya si vino" jawab bintang dengan senyuman yang sungguh mempesona namun dila dan vino justru menggidikan jijik sama bintang "ih jijik gua" jawab vino langsung meninggalkan teman-teman dan kedua ortunya ke meja makan, dan mereka semua pun ikut menghampirinya. "Vin uda siap kan" tanya andre yang notabenya adalah papa vino "hemm ga tau sih pah" jawab vino pasrah "ya uda mari bin dil dimakan yuk ini tadi tante saras yang masak loh" ucap papa vino menyuguhkan sambil mengambil makanan ke piringnya "iya siap om" jawab bintang bersemangat "makasih om tante" ucap makasih dari dila dan mereka pun langsung menikmati hidangan dengan suasana bahagia.

Seusainya mereka semua makan bersama mereka semua langsung berkumpul di ruang tengah dan pembicaraan serius pun dimulai dengan suara andre "gini bin dil, tujuan om sama tante memanggil kalian ke sini tuh mau membahas tunangan vino" dan tentunya bintang dan dila hanya melonggo melihatnya, kalo ditanya ekspresi vino bagaimana? Yah hanya menampakkan wajah pasrah aja gitu. "Iya nanti malam acaranya dil bin" jawab saras dengan senyuman dan tangan yang saling bertautan dengan andre "duh dimana om tante?" Tanya dila "di hotel milik om itu dil" jawab andre dengan senyuman "tapi itu vino kan masih sekolah om tante" bintang pun ikut bersuara "mangkanya itu kalian harus menjaga rahasia ini demi vino" jawab andre dengan senyuman pula dan bintang pun hanya bisa menggerakkan kepalanya ke bawah, "soal itu gampang om tante tapi itu ceweknya siapa?" Tanya dila dengan wajah serius "dia satu sekolah dengan kalian" jawab singkat saras "HA!" Sontak kaget vino bintang dan dila "iya dia satu sekolah dengan kalian, satu kelas nda sih mah?" Jawab andre dengan bertanya ke istrinya saras "ehm iya kali pah satu kelas" "ha siapa ma pa?" Tanya vino dengan raut wajah yang tak karuan "liat aja nanti malem duh vin ga sabar banget" goda mamanya "ngga gitu siapa? Vino kan perlu tau ma pa" tanya vino lagi dengan raut wajah yang kesal "orang tuanya dokter hebat tuh dia" jawab papanya "ha dokter? Masa itu lina sobat lu diosis vin?" Ucap dila asal dan disauti bintang "ha masa iya sih si lina ga mungkin kali" "ya itu ortunya kan dokter handal bin" jawab dila lagi dan cuman dilirik sama si vino sambil ngacak-ngacak rambutnya. "Ya uda intinya kalian nanti malam harus dateng ya, tante dan om mau nemuin itu calon besan" pamit saras dan andre dan dianggukin dila dan bintang. Setelah papa mamanya keluar dari rumah vino akhirnya bicara "masa iya sih gua dijodohin sama lina duh" "ya kan ga ada yang tau vin" jawab bintang dengan santainya "duh ga papa lah orang si lina juga cantik pinter ga maen maen lagi tuh anak" saut dila dan dibalas lemparan bantal sofa dari si vino yang beranjak menuju kamarnya.

Sesampainya salwa di rumah sakit dia langsung bertanya ke bagian resepsionis di RS tersebut "untuk ruangan dokter nina dimana ya?" "Oh dokter nina spesialis kandungan ya mba?" Jawab petugas tersebut sambil melihat pakaian salwa dari atas hingga bawah "iya mba dimana ya? Saya anaknya" jawab salwa dengan spontan "oh itu dek di lantai 3 di ruangan bagian timur sendiri ya dek" jelas petugas itu dan dijawab salwa dengan senyuman. Dan langsung saja salwa menuju lift dan menekan lantai 3 disitu. Usai menaiki lift salwa langsung mencari ruangan yang paling timur sendiri dan benar disitu ada nama bundanya di atas pintunya tanpa lama-lama salwa langsung saja membuka pintunya tanpa mengetuk dan memanggil nama bundanya dengan suara yang lumayan kencang "bundaaaaaa......!" teriak salwa dan seketika diam karena ia melihat ada dua orang tua yang seumuran dengan orang tuanya disana sedang berbincang serius dengan bunda dan papanya. "Oh kamu sayang uda dateng" ucap nina dengan menghampiri salwa dan merangkul anaknya dan dibalas senyuman yang tulus dari salwa, "ini salim dulu sama tante saras dan om andre sal" ucap nino papa salwa dan salwa pun langsung menyalami dua orang yang dimakasud papanya itu "aduh ga salah kita pilih calon mantu pa" ucap saras dengan kebahagiaan yang sungguh nampak sekali "hahahhaha iya nih mah ga salah banget itu anak kita pasti senang" tawa dan ucap bahagia andre pun ikut terdengar di telinga salwa. "Oh ini kah yang dimaksud bunda dan papa" batin salwa didalam hatinya dengan raut wajah yang kebingungan dan langsung dijawab nina bundanya "iya sayang ini yang bunda dan papa maksud gimana? nanti malam ya acaranya", "siap dong" jawab papanya nino dan tetap salwa masih juga kebingungan. "Ini papa mama dari vino teman satu kelas kamu sal" ucap nino ke salwa yang baru saja duduk disamping bundanya "ha? Masa vino sih pah" ucapan yang sungguh mengagetkan sekali bagi salwa, "iya vino itu anak om sal" jawab andre dengan senyumannya dan dibalas salwa dengan senyum kecutnya "duh kenapa omongan dila tadi tuh bener dah" ucap salwa didalam hatinya. "nah ini kan kita uda bahas untuk yang nanti malem ya nin jadi aku sama mas andre mau pulang ya" kata saras sambil mereka semua berdiri kecuali dengan salwa yang masih diam duduk ditempat, "iya iya ras sampai ketemu nanti malam ya" jawab nina sambil pelukan dengan saras mama vino dan andre dan nino pun saling salaman, "salwa tenang aja vino baik kok" ucap andre papa vino sambil tertawa bersama saras istrinya dan bunda papa salwa lalu mereka keluar bersama meninggalkan salwa sendirian di ruangan itu. "Duh masa iya sih aku jadi sama vino si anak ituu" ucap salwa pelan "haduhhhhhh ga mungkiiiinnnnn huwaaahhhh!" Teriaknya sendirian.

Malam pun tiba dekor di ruangan itu sudah rapi dan tentunya mewah sudah boleh ditempati dan acara boleh di mulai. Disitu sudah ada para tamu undangan dengan berjas dan pakaian yang sungguh bagusnya juga, kedua bela pihak keluarga yang menggelar acara pun sedang menghampiri para tamu undangan. Beda halnya vino yang sedang duduk kebingungan di sudut ruangan dengan dila dan bintang yang sedang makan dan icip icip lahap hidangan. "Ngapain lu stres gitu vin ong yang dijodohin sama elu si lina aja kok orang paket lengkap ga perlu stres gitu dah" ucap bintang dan dibalas ucapan dila "ha iya bener tuh kata bintang ga perlu stres vin, kalo gua jadi elu langsung aja dah ga pekek tunangan langsung nikah boleh" kepala dila dipukul tuh langsung sama bintang sambil bilang "ngawur ya pala lu lama-lama dil" bintang sambil geleng-geleng dan dijawab dila dengan juluran lidah aja tuh. Namun itu si vino hanya bisa melihat aja ribut antara dila dan bintang dan menjawab "masalahnya kreterianya tuh ga kek lina tau" "lah itu papanya lina kan jadi dokter vin" jawab dila sambil makan cake "itu kan papanya lah yang ini bundanya juga jadi dokter juga tau" jawab vino dengan stres menanggapi kawannya "ha? Masa iya vin bukan lina dong lalu siapa?" Saut bintang kaget dan dijawab gidikan bahu sama vino, disitu dila hanya bingung "masa iya itu salwa,orang tua salwa kan juga dokter tapi gua ga tau dua duanya dokter nda sih?" Ucap dila dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun