Berkarya Tak Kenal Antara, #KalahkanJarak dengan "3"

Berbagi pengalaman melalui tulisan ini bersama Eka Mayang Tanjung.

Sebaik-baik teman itu ialah yang menunjukkan kamu kepada kebaikan - Mahfudzat Arab

Pertemanan selama 7 tahun, bukanlah waktu yang singkat. Selayaknya sebuah pertemanan lainnya, aku dan Mayang, mengisi pertemanan dengan cerita ringan mulai dari perkuliahan, asmara, sampai kehidupan sehari-hari. Pertemanan kami sebatas bertukar cerita, bukan pertemanan penuh ambisi untuk berkarya bersama, apalagi kami memiliki background pendidikan yang berbeda, aku dengan gelar Sarjana Psikologi sedangkan Mayang dengan gelar Sarjana Hukum.

Di akhir tahun 2017, takdir mengharuskan kami berdua untuk meninggalkan Yogyakarta, di mana aku bekerja di Samarinda dan Mayang di Palembang. Sebagai sesama anak rantau, kami justru semakin dekat karena saling menguatkan. Sekedar komunikasi melalui VideoCall tiap Minggu yang bisa berdurasi sampai 3 jam lamanya. Cerita pertemanan ringan soal dunia kerja, asmara, dan kehidupan sehari-hari yang dibahas lebih dewasa dari sudut pandang wanita hampir berusia seperempat abad. Begitu saja pertemanan kami, ala kadarnya tapi saling menguatkan.

Jika hidup ini ibarat lingkaran, apakah kamu hanya akan berputar di zona nyamanmu? - Arif Subagja 

Di awal tahun 2020, Indonesia diuji dengan Pandemi Covid-19 yang menyebar di berbagai wilayah, termasuk di wilayah perantauan kami. Instansi tempat kami bekerja masing-masing mengambil kebijakan membatasi jam kerja, baik dengan  Work From Home (WFH) maupun pengurangan jam kerja. Kebijakan itu membuat kami yang notabene anak rantau merasa bingung, apakah harus senang atau sedih? Kami yang biasa disibukkan dengan tuntutan pekerjaan tiba-tiba diharuskan menghabiskan waktu di kos masing-masing. Ya, kami senang bisa memiliki waktu istirahat lebih banyak. Tetapi kami sendiri. Tanpa keluarga. 

Komunikasi kami yang awalnya hanya satu kali setiap minggu secara alamiah berubah menjadi hampir setiap hari demi mengusir rasa bosan dan sepi. Obrolan kami semakin lama semakin tidak berbobot. Mulai dari membahas K-Drama The World Of The Married yang sedang booming sampai sekedar bertanya basa-basi "Lagi ngapain?" 

Sampai akhirnya pagi itu, pukul 06.26 WITA tanggal 27 April 2020, Mayang mengirim pesan WhatsApp kepadaku. Pesan yang tidak kami sangka akan menjadi titik balik untuk mengubah kualitas pertemanan kami menjadi lebih produktif.

ilustrasi milik pribadi

Sejak hari itu, aku dan Mayang bertekad untuk memulai karya pertama menulis kami. Setiap harinya, sekitar pukul 15.00 WITA (setelah masing-masing kami selesai dengan pekerjaannya) kami berdiskusi via VideoCall WhatsApp. Kami memulai dengan serius, setiap diskusi rata-rata membutuhkan waktu sekitar dua-tiga jam, belum lagi ditambah kegiatan menulis yang kami lakukan secara daring dengan Google Docs. 

Tentu saja kegiatan ini membutuhkan kuota internet yang tidak sedikit. Koneksi terputus, reconnecting, suara putus-putus merupakan hal yang menghambat diskusi kami. Tidak jarang kami berselisih paham karena koneksi yang tidak stabil. Jika boleh jujur, aku sempat pesimis dengan karya pertama ini. Perbedaan zona waktu, koneksi internet yang tidak stabil, belum familiar dengan diskusi virtual, dan koneksi internet buruk menambah rasa pesimisku untuk melanjutkan proyek ini.

Setiap masalah pasti ada solusi. Jangan pernah menyerah.

Di tengah kebingungan kami untuk lanjut menulis atau tidak, Mayang merekomendasikanku untuk beralih menggunakan provider Tri Indonesia sebagai solusi. Terlebih saat ini Jaringan 3 Indonesia sudah menggunakan teknologi 4.5G Pro yang ditawarkan dalam bentuk produk AlwaysOn. Tri Indonesia menjadi solusi yang kami butuhkan dalam menunjang diskusi daring karena... 

Kuota Internet Unlimited 

Produk AlwaysOn menawarkan kuota unlimited yang dapat diakses dalam rentang waktu 01.00 - 17.00 (berlaku WIB, WITA, WIT). 

Dengan adanya kuota unlimited ini, kami bebas berdiskusi panjang-lebar dan mendetail tanpa perlu khawatir koneksi terputus karena kehabisan kuota internet.

Harga Terjangkau