Mohon tunggu...
Novanda Fatih Hardanti
Novanda Fatih Hardanti Mohon Tunggu... Freelancer - Writing Enthusiast

Menjaga akal dan rasa dengan menulis. Terbuka untuk diskusi berbagai macam topik dan menerima saran melalui nfhardanti@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Bertatap Walau Tak Satu Atap #KalahkanJarak

12 Juni 2020   23:00 Diperbarui: 12 Juni 2020   23:10 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi milik pribadi

Semenjak Pandemi Covid-19 mulai merebak di Indonesia di awal Maret 2020, Pemerintah mulai mengeluarkan berbagai kebijakan untuk membatasi perkumpulan sosial di masyarakat demi mencegah penyebaran virus. Berbagai pola kehidupan baru di masyarakat pun terbentuk, seperti bekerja, belanja dan belajar dari rumah. 

Ya, termasuk pola kehidupan di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri yang sepertinya sudah menjadi sebuah tradisi tersendiri di Indonesia. Bulan Ramadhan dan Syawal 1441 Hijriah kemarin harus kita jalani di tengah-tengah Pandemi Covid-19 yang sedang mulai memuncak.  

"Acara Buber-nya batal ya guys, diganti via video call aja yah..." 

"Pak... Bu... Maaf, sepertinya Lebaran tahun ini Mbak nggak bisa pulang kampung..."

"Reunian-nya via Zoom ya, ntar kita bagi Meeting ID-nya, see you guys!"

Berbagai percakapan di atas terasa tidak asing terdengar di momen Ramadhan dan Lebaran kali ini.

Beradaptasi dengan suatu hal baru yang sudah menjadi tradisi sebelumnya memang sulit, seperti dipaksa keluar dari “zona nyaman”. Salah satu tradisi yang kental di bulan suci Ramadhan dan Lebaran memang Silaturahmi. 

Silaturahmi sendiri identik dengan kegiatan saling mengunjungi ke rumah dan kumpul-kumpul dengan sanak saudara atau sahabat. Oops, tentu kegiatan tersebut sungguh harus dihindari di tengah kondisi Pandemi seperti ini. Sedih rasanya, ketika momen Ramadhan dan Lebaran yang biasanya kita curahkan untuk memenuhi kebutuhan afeksi sosial justru harus terhambat kondisi yang tidak memungkinkan. Tapi mau gimana lagi? Semua ini dilakukan demi kebaikan bersama.

Apabila kita pelajari lebih dalam, menurut KBBI, arti kata Silaturahmi adalah tali persahabatan (persaudaraan). Yaps, hanya saja dalam praktiknya untuk membangun “tali” tersebut identik dengan saling bertatap langsung dengan para sanak saudara maupun sahabat. Padahal poin penting dalam menjalani silaturahmi tersebut adalah adanya keterhubungan perasaan antar manusia, bukan sekedar fisik.

Lah, terus gimana dong? Pakai telepati?

Tenang dong. Saat ini, teknologi sudah berkembang cukup pesat, termasuk di Indonesia. Berbagai smartphone dengan fasilitas penunjang komunikasi juga sudah banyak dijual harga yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Komunikasi virtual dengan smartphone dapat menjadi penunjang afeksi dalam bersilaturahmi, karena secara fisik kita masih bisa menatap satu sama lain.   

"Halo.. Halo.. nduk, piye kabare? Alhamdulillah, tambah ayu kowe nduk…"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun