Masalah terbesar dalam negeri saat itu adalah memburuknya situasi ekonomi. Birokrasi pemerintahan yang rumit dan macetnya produktivitas negara semakin memperburuk keadaan. Sementara itu, di luar negeri, Uni Soviet masih harus menghadapi Perang Dingin yang menjalar mulai dari Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin serta tragedi kebocoran nuklir Chernobyl. Insiden itu menjadikan Uni Soviet kehilangan kepercayaan dari beberapa negara yang terdampak pencemaran lingkungannya.
Untuk itu, menurut Gorbachev Uni Soviet harus segera melaksanakan perestroika, yaitu upaya restrukturisasi pemerintahan dalam negeri Uni Soviet, khususnya memulihkan kosep sosialisme Lenin dengan menambahkan konsep demokrasi di bidang sosial, ekonomi, politik, budaya, pertahanan dan keamanan. Sasaran perestroika adalah pembaharuan moral dan spiritual rakyat. Perestroika terdiri dari :
1. Â Â Glasnost (Keterbukaan)
Glasnost adalah keterbukaan (mirip reformasi di Indonesia). Glasnost menghendaki agar rakyat memiliki hak milik atas suatu faktor produksi dan perusahaan swasta, kebebasan berpendapat dan berkreasi, kebebasan pers, dan kebebasan beragama. Pelaksanaan glasnost ditandai dengan dihapuskannya kebijakan sensor terhadap media massa, film, drama, kesenian, karya sastra dan sebagainya. Glasnost memiliki tujuan di antaranya adalah :
a. Â Â memulihkan kepercayaan rakyat, sebelumnya rakyat terbiasa apatis dan sinis terhadap berbagai kebijakan, glasnost bertujuan untuk mengembalikan keyakinan dan dukungan rakyat terhadap berbagai kebijakan negara.
b. Â Â melibatkan rakyat dalam unsur check and balance, media massa digunakan untuk mensosialisasikan berbagai kebijakan dan membiarkan rakyat menilai dan menyuarakan perspektif mereka. check and balance dilakukan dalam bidang politik, ekonomi dan sosial budaya.
2. Â Â Democratizatsia
Pembaharuan kehidupan dengan melakukan demokratisasi di segala bidang, terutama bidang politik dan pemerintahan. Sejak Revolusi Oktober 1917, sistem politik yang berlaku di Uni Soviet adalah monolitik. Berkat democratizatsia, rakyat bisa melakukan pemilihan terhadap pemimpin yang mewakili kepentingan mereka di parlemen.
3. Â Â Rule of Law
Penegakan hukum di negara sosialis Uni Soviet. Fokus utama kebijakan ini adalah penegakan hukum bidang Hak Asasi Manusia (HAM), terutama hak pribadi, kelompok, keamanan, berserikat dan berkumpul serta hak kesejahteraan dan ekonomi.
Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerintah menata kembali sistem ekonomi nasional, dengan cara sebagai berikut.
