Mohon tunggu...
zakky naufal
zakky naufal Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Yang fana adalah waktu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pak Mur, Pekerja Bangunan yang Disabilitas tetapi Tidak Patah Semangat

18 Juni 2021   15:02 Diperbarui: 18 Juni 2021   15:18 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tangerang Selatan - Muryani atau pak mur (58) adalah seseorang lelaki yang berkerja serabutan sebagai Pekerja bangunan di daerah ciputat timur. pak mur menyediakan jasa merenovasi rumah atau hanya membereskan pekerjaan rumah seperti mengganti genteng yang bocor, memasang ubin, dan lain lain.

awal saya bertemu pak mur ketika saya mencari tukang bangunan untuk membetulkan keramik dirumah yang timbul. disaat itu pak muh sedang tidak ada pekerjaan dan menerima tawaran pekerjaan dari saya. 

esok harinya saya melihat seperti ada semangat yang besar didalam diri pak mur dalam berkerja. kaki kanan yang sudah tidak maksimal karena patah tidak bisa membuat dirinya berjalan secara maksimal, tetapi dengan kondisi yang seperti itu tidak juga mempengaruhinya dalam berkerja, ia sangat hati hati dalam berkerja dan berusaha meyakinkan orang lain bahwa ia masih sanggup berkerja. sungguh kagum saya melihat semangat pak mur.

"kaki saya patah waktu itu berobat juga tidak selesai jadi sembuh tapi posisinya tidak lurus lagi" imbuhnya, agak terenyuh

ketika pekerjaan selesai, saya bertanya apakah dengan kondisi seperti itu tidak mempengaruhi pak mur dalam berkerja? ia berkata " satidak, saya merasa masih mampu untuk mencari uang, sedangkan keahlian saya ya hanya ini, kuli bangunan harian. saya berusaha saja membuat bos selaku yang bayar saya tuh yakin bahwa saya bisa, caranya dengan hati hati kalau lagi berkerja, senang senang saja lah pas berkerja jadi orang melihatnya tidak khawatir dengan kondisi saya gitu lho" pungkasnya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun