Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Catatan Perjalanan (1) : Ini Medan Bung...

11 April 2025   09:03 Diperbarui: 11 April 2025   09:03 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiaun Kereta Bandata Kualanamu (dok pribadi) 

Perjalanan menuju Kota nomor tiga terbesar di Indonesia ini sejatinya bukan kali pertama, ini perjalanan ketiga. Tapi ini perjalanan yang  lebih lama dari dua perjalanan sebelumnya. Hanya  sama dalam rangka tugas kerja tapi beda institusi alias beda kantor.

Kalau dua sebelumnya dalam rangka tugas sosial kemanusian , sekarang tugas eksklusif : sebagai tukang survey. keliling kota medan, mencari lokasi bakal cuan. Tapi tentu saya tidak akan menulis tentang kerjaan yaa. Ada laporan khusus kalau itu, internal top secret.

Saya akan berbagi pengalaman, kesan, cerita unik bagi orang asing yang akan datang ke Kota Medan. Ya semoga ada yang berguna untuk kalian yang akan ke Medan atau sebagai tambahan informasi tentang  kebiasaan lokal alis kearifan lokal.

Perjalanan ke Kota Medan diawali sedikit drama kecil, tiket yang sudah  dibelikan  dari sebuah maskapai penerbagan bernama Super Air Jet yang  masih tergabung dengan Lion Air Group tetiba merubah rencana terbang, Seharusnya saya terbang jam 8:30 maju ke jam 6:10 lewat pemberitahuan lewat WA ,

Harap diketahui, rumah saya nun jauh di pedalaman Banten. Saya selalu menyusun perjalanan dengan low budget, menggunakan transportasi umum yang murah meriah. Dari rumah naik KRL dari stasiun Tigaraksa ke Stasiun Rawa Buntu lalu dilanjut dengan bus damri dari Intermark, BSD. Semuanya menghabiskan biaya sekitar Rp 100,000.

Tapi dengan jadwal 6:10 terbang, saya harus mengganti dengan menyewa mobil karena harus sudah berangkat jam 03:00 dini hari. Biayanya empat kali lipat. Adakah maskapai penerbangan paham ? mengganti jadwal bisa membuat kantong penumpang jebol. 

Drama kecil sudahlah, saya lupakan terkubur dengan perjalanan menuju Medan. Pesawat Airbus A330 landing dengan selamat di Kualanamu sekitar jam 9 pagi. Suasana Kualanamu masih sama seperti saya datang. Tak banyak perubahan selain masih banyak ornamen Ramadhan dan Idul fitri terpasang. Secara lokasi bandara ini berada di Deli Serdang.

Untuk menuju Kota Medan, ada banyak pilihan, Bisa naik Bus Damri, Taksi Online , Taksi Reguler atau kereta Bandara. Kelebihan Bandara Kualanamu, integrasi moda transportasinya cukup memudahkan penumpang. Menyebrang gedung sudah terkoneksi dengan Public Transportasi.

Tidak perlu berjalan jauh sudah bisa berganti moda, beda dengan Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin yang berjalan lumayan jauh dan hanya bisa dilayani dengan taksi atau shuttle, tapi memang wajar, kepadatan penduduk dan load penumpang pesawat sangat menentukan juga. Rasanya mubazir juga membuat kereta bandara di Banjarmasin. 

Suasana Bandara Kualanamu (Dok : Pribadi)
Suasana Bandara Kualanamu (Dok : Pribadi)

Kereta Bandara Menuju Medan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun