Mohon tunggu...
Novalia Sihombing
Novalia Sihombing Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Awam yang mencoba menulis apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mampir ke 'Rumah' Presiden

11 September 2018   16:57 Diperbarui: 11 September 2018   22:16 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka hari jadi Kota Bogor, setiap tahun Pemerintah Kota melalui Dinas Pariwisata dan Budaya menyelenggarakan acara Istana Open atau lebih dikenal dengan nama Istana Untuk Rakyat. Tahun 2018, acara ini berlangsung pada bulan September dari tanggal 10 hingga 14.

Antusiasme masyarakat yang tinggi, terlihat jelas dari jumlah peserta. Pada hari pertama sudah ada 8.000 peserta yang hadir. Terlebih dahulu peserta Istura sudah mendaftarkan diri ke Disparbud dengan mengisi formulir yang telah tersedia. Saya adalah salah satu peserta yang telat mendaftar sehingga kehabisan formulir. Namun hal ini tidak jadi hambatan, karena saya dipersilahkan datang langsung ke balai kota pada hari H pelaksanaan untuk mendapatkan tiket masuk ke istana. Berbekal informasi yang saya dapat dari internet, ternyata ada beberapa aturan bagi para pengunjung istana. Diantaranya harus berpakaian rapi tidak mengenakan kaos oblong dan jeans. Sepatu tertutup, tidak diperbolehkan membawa tas dan handphone.

Hari ini, 11 September 2018 saya mengikuti rombangan pada bagian pertama yang mulai pada jam 08.00 WIB. Banyak pengunjung yang masih belum mengetahui peraturan tersebut. Tampak jelas mereka hilir mudik untuk menyimpan handphone, mengganti pakaian atau sepatu. Panitia Istura tidak menyediakan tempat penitipan barang.

Dimulai dari balai kota, peserta diarahkan oleh panitia memasuki kawasan istana. Kemudian pengunjung disambut terlebih dahulu di halaman depan gedung utama dan mendapatkan edukasi singkat mengenai Istana Kepresidenan.

Istana Kepresidenan Bogor merupakan bangunan Belanda yang memiliki 3 gedung sejajar dengan luas 1,5 hektar. Terdiri dari gedung induk sayap kiri, gedung induk utama dan gedung induk sayap kanan. Tiga gedung tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Gedung utama digunakan untuk menyambut tamu kenegaraan dan terdapat ruang konferensi yang dikenal dengan nama Ruang Garuda. Gedung sayap kanan sebagai tempat peristirahatan tamu negara setingkat presiden dan gedung sayap kiri sebagai tempat peristirahatan menteri dan gubernur.

Peserta tidak diperbolehkan masuk ke dalam istana dan hanya bisa melihat dari bagian belakang. Terdapat barang-barang seni seperti lukisan dan patung, sebagian benda-benda tersebut sudah ada sejak masa pemerintahan presiden Soekarno. Beliau memang salah satu penggemar seni. Tepat di halaman belakang istana dekat danau Gunting terdapat patung The Hand of God yang merupakan hadiah dari Raja Swedia utk Indonesia diterima melalui presiden Soekarno. 

Menurut pemandu istana, gedung utama dulunya terdiri dari dua tingkat. Akibat gempa tektonik 10 Oktober 1834 Buitenzorg Palace atau Istana Bogor runtuh. Selain tiga gedung utama, salah satu tempat yang menarik perhatian saya adalah adanya ruangan dibawah tanah.

Pada zaman Belanda ruangan tersebut dipergunakan sebagai tempat penyimpanan Wine. Saat pemerintah Jepang yang menguasai beralih fungsi sebagai penjara. Hingga akhirnya tahun 1950 setelah lima tahun Indonesia merdeka, presiden Soekarno memfungsikan penjara menjadi dapur istana.

Istana Kepresidenan Bogor terkenal juga dengan Rusa yang dipelihara pada halaman depan istana. Hewan yang menjadi salah satu maskot Asian Games berasal dari perbatasan Nepal dan India yang pada awalnya hanya enam ekor dan saat ini sudah mencapai sekitar 800 ekor.

Setelah selesai mengikuti penjelasan mengenai gedung, peserta bisa memilih melanjutkan perjalanan menuju Museum Zoologi atau Museum Kepresidenan Balai Kirti tanpa dipungut biaya. Museum Zoologi ada di dalam Kebun Raya Bogor sedangkan Balai Kirti berada di belakang gedung gereja Zebaoth.

Saya memilih untuk ke Balai Kirti. Di dalam gedung peserta bisa menemukan profil singkat presiden Indonesia. Terdapat pula beberapa lukisan hasil karya siswa-siswi Indonesia mengenai presiden-presiden Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun