Sikap orang pada umumnya terhadap agama sangatlah ekstrim. Bahkan ada orang demi agama bisa bertindak kriminal. Gara-gara ingin menjadi manusia berspiritual tinggi rela berbuat apa saja termasuk kebodohan absolut. Bagaimana dikatakan tidak bodoh absolut jika atas nama agama rela mengubah fakta yang ada, menghalalkan segala cara hanya supaya dikatakan agamis. Bagaimana ini maksud hati masuk surga ternyata masuk jebakan neraka?
Saya bahkan terkejut membaca, mengetahui bila suatu hari nanti pada masa  penghakiman tiba orang orang yang religius tidak dikenali Tuhan. Yang setiap hari nongkrong dirumah rumah ibadah panggil panggil nama Tuhan tapi tidak dikenali Yang Bersangkutan ini benar benar sangat ironi sekali.
Saya bertanya kenapa ini terjadi?Apa yang dipikirkan Tuhan ketika memutuskan itu? Â Saya pribadi kalau ada yang sering tegurin saya dan sering main kerumah saya pasti saya kenal. Pasti sesuatu telah terjadi kenapa Tuhan sampai mengacuhkan orang orang religius yang panggil panggil namaNya tapi Tuhan tidak mau kenal. Apakah Tuhan kesal sama orang orang yang panggil namaNya? Apakah Tuhan tersinggung dengan cara orang itu panggil namaNya? Â Mungkinkah Tuhan yang Maha tahu mengetahui motif sebenarnya orang orang religius itu menyebut namaNya?
Berhati-hatilah ketika berhubungan dengan Tuhan. Sebab sudah jelas Dia mengatakan bahwa cintanya pada manusia itu gratisan. Tanpa embel embel apapun. Pastilah Tuhanpun mengharapkan manusia mencintainya dengan motif yang sama, ketika  sebut sebut namanya tanpa motif apapun. Entah itu ingin disebut agamis, entah ingin supaya terkenal, entah supaya dapat fulus entah supaya dapat proyek, entahlah.
Ingatlah selalu ketika Tuhan memberi cinta gratisan bukan berarti kita seenaknya pada cintaNya itu. Dia bisa saja merasa disepelekan. Saya juga pernah merasakan ketika berusaha baik pada orang lalu orang itu sesukanya pada saya, maka bisa saya reject orang itu dari pertemanan saya. Sampai dia menyadari kesalahannya baru saya accept lagi. Begitulah...