Mohon tunggu...
Nova Bayu
Nova Bayu Mohon Tunggu... Administrasi - memberi makan jiwa dengan membaca dan menulis

orang teknik yang belajar ekonomi dan menyukai sastra

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bokong atau Pantat?

31 Agustus 2020   17:03 Diperbarui: 31 Agustus 2020   17:12 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pantat merupakan kata dalam Bahasa Indonesia, sedangkan bokong merupakan kata dalam Bahasa Jawa. Maka jika kita berbicara atau menulis dalam Bahasa Indonesia kita menggunakan kata 'pantat' dan menggunakan kata 'bokong' jika kita berbicara atau menulis dalam Bahasa Jawa. Setidaknya begitulah pemahaman saya berdasarkan pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa di sekolah dulu. Bagaimana pemahaman Anda?

Akhir-akhir ini jika kita cari di Google, kata 'bokong' banyak digunakan dalam artikel, blog, berita, maupun iklan yang berbahasa Indonesia. Ternyata pemakaian kata 'bokong' sama banyaknya dengan kata 'pantat'. Topik yang menggunakan kedua kata ini meliputi olah raga, kesehatan, iklan produk ataupun berita mengenai kejadian di masyarakat. Kita bisa menemukan artikel atau berita seperti: "5 Cara Efektif untuk Memperbesar Bokong", "6 Bentuk pantat ini bisa prediksi penyakit yang mengintai tubuh!", "scrub bokong/pantat/selangkangan 100 gram", "Begal Bokong Mahasiswi, Pelakunya Pria 27 Tahun dan Sudah Nikah", ataupun "Nikita Mirzani Umbar Bokong Montok Bikin Netter Melayang".

Secara definisi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) kamus versi online/daring, pantat adalah (1) bagian pangkal paha di sebelah belakang yang (mengapit dubur); bokong; (2) dubur; pelepasan; (3) bagian yang di bawah sekali (tentang kuali, periuk, dan sebagainya. Sementara bokong adalah (1) pantat; (2) belakang; pinggul. Sedangkan menurut Kamus Bahasa Jawa -- Bahasa Indonesia, pantat diterjemahkan ke dalam Bahasa Jawa sebagai bokong. Melihat definisi dan terjemahan ini dapat dikatakan telah terjadi perkembangan atau perluasan penggunaan kata 'bokong'.

Yang menarik, mengapa hanya kata 'bokong' yang berkembang? Bagaimana dengan kata-kata lain dari bagian tubuh yang lain? Misal 'kepala' atau 'endhas', 'kaki' atau 'sikil'. Mengapa hanya kata pantat yang diambil dari Bahasa Jawa? Bagaimana dengan bahasa daerah yang lain? Misal 'jit' atau 'silit' dalam Bahasa Bali, 'bujur' atau 'imbit' dalam Bahasa Sunda.  

Jadi jika Anda akan menulis bagian pangkal paha di sebelah belakang, kata mana yang Anda pilih? Bokong atau pantat?

Referensi

popmama.

merdeka

tokopedia

suara

genpi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun