Menjadi pelajar tak perlu macam-macam. Hanya belajar dan kerjakan apa yang diperintah para pendidik bangsa. Tak perlu ikut tawuran yang katanya 'keren'. Katanya cowok sejati tapi itu bukan. Anggapan remaja mencari jati diri tak bisa dibenarkan. Jika mencarinya hanya dengan tawuran.
Ungkapan nakal dulu sukses kemudian. Isapan jempol belaka. Masa depan itu diperjuangkan bukan dari belas kasihan. Dulu nakal sekarang sukses, itu hanya segelintir orang. Yang memang dia mengalami perubahan. Tapi tidak berlaku semua.
Sekarang nakal terjerumus minuman keras, tak jadi sukses, banyak. Sekarang nakal makin tidak karuan, tak jadi sukses, banyak. Sekarang nakal masuk gerbang narkoba, tak jadi sukses, banyak. Sekarang nakal terjebak dalam kegelapan tak jadi sukses, banyak. Ya memang, sukses bukan diukur dengan materi. Tapi  bukankah kita ingin hidup baik-baik saja dan bermanfaat bagi orang lain? Kita tak mau terjerumus dalam hal keburukan. Itu pasti. Bukankah demikian?
Jika mencari jati diri menjadi alasan. Tak perlu nakal maupun membangkang. Tunjukkan dalam prestasi yang gemilang. Yang membawa kita dekat dengan kedewasaan. Jika ingin disukai perempuan menjadi alasan. Tunjukkan komitmen dan semangat menggapai tujuan. Mereka akan cinta pada seseorang yang kuat mental. Tak mau terjerumus dalam keburukan. Jika ingin menjadi manusia yang baik. Tanyakan pada hati.