Mohon tunggu...
Muhamad Nour
Muhamad Nour Mohon Tunggu... Buruh - Love traveling

Paguntaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Anak SD Bengkayang dan Jalan Rusak di Kota Tarakan

13 April 2017   17:58 Diperbarui: 14 April 2017   03:00 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak SD lucu dari Bengkayang Kalbar

Berita viral tentang anak-anak SD lugu nan lucu berpakaian lusuh dari sebuah kabupaten terpencil bernama Bengkayang propinsi Kalimantan Barat yang mayoritas dihuni orang-orang Dayak, meminta tas. Permintaan mereka kemudian langsung direspon cepat oleh Presiden Joko Widodo, bukan main. Pak Jokowi, mengirimkan barang-barang yang melebihi permintaan anak-anak itu, bahkan teman-temannya juga kecipratan. Sekitar 15 orang tentara diutus langsung untuk mengantar barang-barang tersebut melewati jalan-jalan rusak yang menjadi ciri khas desa Dayak terpencil di Kalimantan. Sungguh keren empati dari seorang Presiden, harusnya menjadi contoh bagi banyak pejabat negeri ini.

Prajurit TNI mengantarkan logistik permintaan anak SD Bengkayang melewati jalan rusak
Prajurit TNI mengantarkan logistik permintaan anak SD Bengkayang melewati jalan rusak
Beratnya medan jalan, tak menghalangi kegigihan warga berusaha
Beratnya medan jalan, tak menghalangi kegigihan warga berusaha
Masih di pulau Kalimantan, yang sebenarnya tak terlalu terpencil, terletak di kota terbesar di propinsi baru, Kalimantan Utara, tepatnya di kota Tarakan, masih bisa kita jumpai jalan yang mirip dilalui oleh bapak tentara saat mengirim barang ke Bengkayang. Namun, yang membedakan ialah masalah respon dan empati dari pemimpin setempat. Mereka sering kali tidak berempati dan memunculkan alasan yang bermacam-macam termasuk defisit anggaran, untuk membuat jalan tersebut layak jalan. Saat kampanye mereka berlomba-lomba membuat janji yang bikin bulu kidik merinding saking merdunya. Setelah duduk dikursi empuk, mereka mencari alasan dan bahkan cenderung mencari kesalahan pemimpin lain.

Jalan yang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah Tarakan, jalan Suwaran
Jalan yang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah Tarakan, jalan Suwaran
Kalau seorang presiden saja bisa berempati, masak pemimpin lokal tidak beraksi sama sekali? Memang tidaklah bisa perbandingan kebutuhan tas sekolah dengan perbaikan jalan, tapi dalam konteks yang sama, itu adalah kebutuhan dasar. Bahkan seorang Jokowi pun pernah menginjak kan kaki ke Kota Tarakan, bahkan dua kali!. Harusnya, pemimpin local bisa belajar bagaimana bereaksi cepat seperti Jokowi. Beliau mendengar keluhan dan memantau apa yang terjadi dimasyarakat. Saya harap pemimpin Tarakan termasuk DPRD juga melakukan hal yang sama, mereka harus berempati, mendengar keluhan dan mengambil keputusan berdasarkan kebutuhan masyarakat.

Menjelang masa penjaringan bakal calon walikota Tarakan, salah satu bakal calon sudah berkunjung kesana dan memberikan bantuan, 20 sak semen dan masyarakat sedang menunggu kedatangan orang yang pernah berjanji saat kampanye memperbaiki jalan Suwaran ini!. Janji adalah hutang.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun