Mohon tunggu...
Muhamad Nour
Muhamad Nour Mohon Tunggu... Buruh - Love traveling

Paguntaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wow, Orang Tarakan Menyebut Tentara "Kombet"

10 Oktober 2017   22:17 Diperbarui: 10 Oktober 2017   22:46 2728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dulu sekali, saat kecil orang tua kami kalo mau nakutin anaknya supaya nda nakal mereka bilang gini "awas jangan nakal kau, ku panggil kombet". Kombet dikampung ku di Tarakan berarti tentara. Tidak diketahui siapa yang memperkenalkan istilah kombet pertama kali, yang jelas, setelah ku dewasa, aku memahami kombet merupakan asal kata bahasa Inggris, Combat artinya perang. Kalo mau cukur dulu, tukang cukur dah tahu kalo dia tanya dikasi model apa? "Potong kombet, om!". Artinya, rambut dipotong mirip rambut tentara. Karena, rambut ku sering dipotong mirip tentara, saat SMP, aku dipanggil kombet.

Om om kombet alias tentara sangat dikagumi dan dihormati, banyak kami kemudian bercita2 jadi kombet, tapi mimpi itu musnah karena tak ada yang tau cara daftar jadi kombet di Tarakan. Makanya, dulu kombet yang kami kenal hanya orang dari pulau Jawa, orang bugis yang mau jadi kombet pun kadang ganti nama berbau jawa. Sering dulu kami salah sangka, namanya D. Bambang Eko, sangat jawa namanya, eh pas bicara logatnya bugis. Rupanya D itu kepanjangan dari daeng.

Sekarang tidak lagi, kesempatan mau jadi kombet terbuka bagi siapa saja termasuk orang kami Tidung, salah satu suku asli Kaltara, tanpa harus ganti nama. Sudah garis tangan aku tak pernah menang lawan kombet termasuk asmara, para kombet lebih sakti rayuannya. Pernah saat pertandingan voli, tim ku hampir mengalahkan tim Yonif 613, set pertama kami menang dan set kedua hingga keempat tim ku kalah hanya karena suporter tim lawan lebih agresif dan suaranya kayak ada perang. Cuma satu orang kombet yang diam, itu pun krn dia memacari keluargaku. Berani ikutan teriak, ku adukan dia selingkuh!

DIRGAHAYU TNI KE -72, BERSAMA RAKYAT, TNI KUAT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun