Himbauan ini merupakan upaya untuk menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar manusia. Jarak yang dianjurkan sekitar dua meter.
4. Penguncian sementara (Lockdown)Â
Yaitu situasi di mana seseorang tidak diizinkan masuk atau meninggalkan gedung dan area tertentu karena sebuah keadaan darurat. Peraturan ini menurut data tidak akan diterapkan di Indonesia meskipun sudah dilakukan oleh negara-negara dunia seperti Malaysia, Italia, dan China tentunya. Lockdown berfungsi untuk memukul mundur keegoisan masyarakat yang tidak patuh pada aturan Jaga Jarak (Social Distancing) yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya.
5. Menyebarkan broadcast dan sarana pemberitaan yang valid
Beberapa situs yang khusus dibuat oleh pemerintah untuk menyikapi wabah ini diantaranya adalah www.covid19.go.id untuk wilayah Indonesia dan BBC, Remotivi, serta CNN untuk melihat perkembangan di seluruh dunia. Di beberapa situs tersebut, kita dapat mengakses konten-konten yang bersifat informatif  hingga edukatif, dari bagaimana cara mengurangi resiko penyebaran CoViD-19, cara mencari informasi yang valid, hingga apa saja yang perlu untuk dilakukan jika sakit. Salah satu fitur yang paling menarik bagi saya ialah Hoaks Buster di halaman www.covid19.go.id yang secara berkala mampu melampirkan berita-berita tak benar tentang CoViD-19 ini.
Adanya masyarakat yang tidak menghiraukan himbauan pemerintah melalui 5 media yang telah disebutkan sebelumnya membuat wabah ini semakin menekan masyarakat sendiri dan terutama pemerintah sebagai pengambil kebijakan.
Belum lagi dengan adanya oknum-oknum yang dengan percaya diri memanfaatkan momentum ini untuk mengambil keuntungan dalam industri media hingga pasar barang.Â
Selain penyebab umum, ada juga hal-hal khusus yang bisa menyebabkan tersebarnya CoVid-19 ini, diantaranya yaitu Droplets/ cairan yang berasal dari batuk dan bersin, kontak pribadi seperti berjabat tangan, menyentuh benda atau bagian yang terdapat virus diatasnya kemudian langsung menyentuh bagian wajah tanpa cuci tangan terlebih dahulu, serta kontaminasi tinja.
Maka langkah yang bisa kita lakukan sebagai bentuk pencegahan ialah dengan menerapkan social distancing, sering mencuci tangan dengan sabun, menggunakan etika bersin dan batuk dengan lipatan siku, menghindari interaksi dengan hewan apapun, serta  menjaga imunitas tubuh. Kenapa tidak dengan hand sanitizer?
Sebab terlalu sering menggunakan hand sanitizer justru dapat menimbulkan masalah baru seperti iritasi pada kulit, kulit yang akan mudah terbakar oleh sinar matahari, infeksi pada bagian tubuh dan memicu reaksi hormon tiroid pada kelenjar gondok.
Merebaknya CoViD-19 sebagai wabah yang pandemik membuat banyak perubahan pada tatanan sosial masyarakat dunia dan Indonesia pada khususnya. Diantara perubahan tersebut dibagi ke dalam beberapa aspek, yaitu: