Mohon tunggu...
Ela Nurlaela
Ela Nurlaela Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Agama Islam Fungsional

Hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Seorang Kanti Bahwa Depresi Itu Nyata

22 Maret 2022   05:19 Diperbarui: 22 Maret 2022   05:46 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kanti Utami, seorang ibu tiga anak dari Brebes, saat ini sedang viral karena kasus penganiayaan bagi ketiga anaknya. satu diantaranya dikabarkan sampai meninggal dunia.

Melihat video tentang sedikit pengakuannya, yang diucapkan dengan nada sedih, wajah sembab serta mata yang kosong, satu ucapan yang paling menghentak bagi saya adalah saat dia mengatakan saya hanya ingin disayang oleh suami. 

Hal ini mengingatkan saya pada sebuah slogan "suami adalah kunci kewarasan istri". benarlah apa yang disampaikan oleh Rosulullah SAW berabad-abad yang lalu, "Sebaik-baik orang beriman adalah yang terbaik dalam akhlaknya. Dan sebaik-baik dari kalian, adalah orang-orang terpilih (secara akhlak) kepada para wanita.". Hadits ini diriwayatkan al-Suyuthi dalam Al-Jami' Al-Shaghir dari Abu Hurairah.

Wanita adalah makhluk lemah dengan segenap kelembutan serta kekuatan yang dimilikinya. Saat dihadapkan pada berbagai persoalan Rumah tangga yang tidak kuat dipikulnya, dia membutuhkan  tempat bersandar, yang paling dekat yakni suaminya sendiri.

Wanita yang terkenal dengan kekuatan ingatannya, terkadang juga menanggung luka masa kecil (Inner Child), penyebabnya adalah pola asuh dari kedua orangtuanya. 

Luka ini akan muncul saat dia berada dalam kondisi tertekan, kesibukan mengurus anak, harus menanggung beban ekonomi keluarga pula serta ditambah dengan prilaku suami yang terkadang cuek, kemudian kurangnya asupan spiritual, dan ketidakmampuan untuk berbagi beban pada yang lain hatta sekedar cerita, maka meledaklah menjadi sebuah tindakan depresi.

Cerita tentang seorang ibu yang mengambil langkah salah dengan niat menyelamatkan anaknya dari kekejaman dunia, sebenarnya bukan hal yang baru. Ada banyak cerita tentang hal ini, yang menunjukan tentang depresi para ibu tersebut. 

Depresi yang menunjukan pada gangguan mental merupakan sesuatu yang terkadang tidak nampak dalam keseharian, namun muncul dalam kondisi tertentu yang salah satu pemicunya adalah melahirkan. Pasca melahirkan ada kondisi yang disebut sindrom baby blues, sebuah kondisi perubahan suasana hati setelah kelahiran yang membuat ibu merasa sedih, cemas serta kadang mudah tersinggung.

Sindrom baby blues sebenarnya lebih ringan daripada depresi pasca melahirkan atau dikenal dengan postpartum depression, tetapi hal itu tetap saja sejauh mungkin harus dihindari untuk kesehatan mental sang ibu serta bayinya.

Kondisi ini akan mudah diatasi bila lingkungan sekitarnya mengerti, serta memberikan dukungan positif bukannya tidak memperdulikan bahkan cenderung menghakimi, menyalahkan atau memberikan kritik.

Selain dari dukungan sekitarnya, seorang wanita pun harus selalu menggali serta mengasah spiritualitas yang dia miliki, dengan cara membina hubungan yang baik dengan Sang Pencipta.  Hal ini dibutuhkan agar selalu termiliki sikap sabar menghadapi berbagai ujian yang menimpa, serta bersyukur atas semua hal yang diberikan oleh Sang Pencipta. 

Satu yang pasti percayalah bahwa bersama kesulitan pasti banyak kemudahan, bersama masalah pasti disertai beragam solusi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun