Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa Universitas Siber Asia - Pembelajar Sepanjang Masa

Pencari informasi, mempelajarinya, mencernanya, mengkajinya, mendiskusikannya, mengujinya, dan mengimplementasikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ngopi Bisa Bermanfaat dan Sebaliknya

28 Juli 2021   12:39 Diperbarui: 28 Juli 2021   13:39 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mood booster" kata-kata ini sepertinya tidak asing, sering berlalu lalang  kita temukan diberbagai platform sosial media yang kita gunakan, seperti time line, status posting dan sebagainya. Maknanya sendiri jika dimaknai bisa diartikan sebagai penyemangat atau pendorong suasana hati. Ada banyak hal yang bisa menjadikan seseorang menjadi semangat atau terpicu jadi semangat suasana hatinya, sebabnya bisa karena sesuatu yang menyenangkan. 

Sesuatu yang menyenangkan itu bisa beruapa hal kecil atau yang sepele bahkan, misalnya sebagian orang dengan meneguk segelas kopi aja sering bisa mengubah suasana hatinya menjadi fresh atau segar. Mungkin ini lebih ke persepsi masing-masing orang, tapi setidaknya kita sering dapat selentingan kata-kata dari teman atau orang sekitar kita "Sudah ngopi belum?", "Wah kurang ngopi kamu!", "Ngopi dulu sana biar ndak pusing" dan kalimat lain yang serupa, diman maknanya kopi bisa menjadi salah satu "mood boster" untuk sebagian orang khususnya, atau bahkan bisa dibilang pada orang  umumnya, karena kalau menurut pandangan saya khususnya dilingkungan sehari-hari saya banyak orang yang suka kopi.     

Caffein yang disebutkan sebagai salah satu zat yang terkandung dalam kopi sebagai zat yang bisa menjadi stimulan bagi yang mengkonsumsinya. Dikutip dari wikipedia caffein atau kafeina merupakan  senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. 

Ia menciptakan istilah "kaffein" untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi. Kafeina dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. 

Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh. Kafeina merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Kafein yang sifatnya bisa mempengaruhi sistem saraf, disinilah pada saat kondisi tertentu bisa menjadi pemicu kecanduan.

Saya sendiri apakah mengalami kecanduan?. Dibeberapa kesempatan memang sering saya rasakan dan bisa jadi sebagian orang mengalami situasi ada yang kurang pada saaat atau sebelum aktivitas jika tidak diawali dengan minum kopi terlebih dahulu. Sebenarnya apa itu kecanduan atau addiction? 

Dalam buku  Psychiatric Mental Health Nursing (Morrissey et all, 2008) kecanduan dipandang sebagai keterlibatan terus-menerus dengan sebuah zat atau aktivitas meskipun hal-hal tersebut mengakibatkan konsekuensi negatif. Kenikmatan dan kepuasanlah yang pada awalnya dicari, tetapi perlu keterlibatan selama beberapa waktu dengan zat atau aktivitas itu agar seseorang merasa normal . 

Kita disebut pecandu bila kita memiliki ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologis terhadap zat psikoaktif, contohnya alkohol, tembakau, heroin, kafeina, nikotin. Nah kopi sendiri sebagai salah satu minuman yang mengandung kafeina sebagai salah satu jenis zat kategori psikoaktif bisa mencadi pemicu kecanduan. Seperti dikutip dari platfom kesehatan halodoc pada kebanyakan kasus, mengkonsumsi minuman berkafein adalah kebiasaan yang relatif aman dan tidak berbahaya. Namun demikian, ketika kebutuhan akan kafein melewati batas dari kebutuhan sehari-hari yang menyenangkan, itu bisa menjadi indikasi kecanduan kafein. 

Ngopi yang sehat apakah bisa, jawabnya tentunya bisa, prinsip segala sesuatu yang berlebih bisa menimbulkan masalah tentunya ini berlaku. Tips Mengatasi Kecanduan Kafein Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Caffein Research, menemukan bahwa orang yang sangat bergantung pada kafein belum menemukan banyak pilihan pengobatan yang tersedia untuk mereka secara profesional. 

Langkah pertama adalah berbicara dengan dokter tentang cara mengurangi kecanduan kafein.  Jika kita merasa memiliki gejala kecanduan kafein bisa dikonsultasikan ke Dokter di fasilitas kesehatan. Kamu juga dapat mencoba langkah-langkah berikut untuk mengurangi kecanduan kafein:

  • Tingkatkan asupan air. Minumlah lebih banyak air putih dari biasanya, agar tubuh terhidrasi dengan baik.
  • Gantilah satu minuman kafein dengan pilihan bebas kafein. Misalnya, jika kamu biasanya minum tiga cangkir kopi di pagi hari, cobalah menukar salah satunya dengan teh herbal atau air panas dengan lemon.
  • Tambahkan olahraga ke dalam rutinitas harian kamu, sebagai stimulan alami untuk tubuh dan sistem saraf pusat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun