Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Strategi Meningkatkan Performance Perusahaan Melalui Etika dan Budaya Organisasi?

10 September 2023   14:26 Diperbarui: 10 September 2023   14:43 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya kerja dalam organisasi merupakan hal yang sangat penting? Diluar dari Prosedur kerja, karena akan melekat dalam setiap individu-individu karyawan walaupun tanpa pengawasan, tentu menjadi lebih dominan, bagaimana peran karyawan mempunyai kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan pekerjaannya masing-masing.

Etika dalam organisasi  menjadi fokus juga terutama terhadap perilaku karyawan baik positif maupun negatif tergantung penerapan budaya organisasi perusahaan. Etika atau perilaku karyawan sama halnya dengan "wajah perusahaan" yang mana karyawan tersebut sebagai duta atau perwakilan untuk menjalankan prosedur kerja dari perusahaan baik itu vision, mision dan value perusahaan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Gabungan dari etika dan budaya organisasi akan menciptakan kualitas perusahaan baik itu dari system, process, procedure, employee, dan indikator lainnya. Dengan tujuan setiap pihak terkait mampu bekerja sama dan  berkolaborasi dari "devision atau depertement" memiliki kemampuan dengan mempunyai ambisi dan inisiatif yang tinggi untuk mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan. 

Beberapa poin inti dari strategi untuk membangun performance company, yang berdasarkan indikator-indikator etika dan budaya organisasi perusahaan itu sendiri, berikut langkah-langkah yang komperenshif:

1. Komitmen Perusahaan: 

Menjadi suatu keputusan bahwa perusahaan harus menetapkan strategi-strategi untuk membangun performance company atau kualitas perusahaan yang memiliki nilai-nilai perusahaan yang menjadi mandatory  dijalankan baik jangka pendek sampai dengan jangka panjang. Hal yang perlu digaris bawahi adalah "budaya perusahaan" harus di patuhi dan di jalankan secara bersama-sama mulai dari level operator sampai dengan level executive.

Seperti apa contoh budaya yang menjadi komitmen dan perlu diterapkan ; penggunaan seragam kerja yang sesuai standar perusahaan dengan menggunakan kartu pengenal karyawan, cara berpakaian karyawan office, level managerial dan level direktur. Ini hal yang mendasar peran pimpinan mampu memberikan pengarahan yang jelas dan secara berkala untuk memberikan reward dan punishment  agar menimbulkan dampak positif baik bagi karyawan maupun perusahaan.

Sebagai bahan evaluasi jajaran pengawas mulai dari supervisor, manager, dan direktur memberikan contoh yang baik terhadap bawahannya masing-masing, sehingga menjadi acuan atau panduan dari setiap tindakan yang dilakukan seorang pimpinan. Komitmen ini, menjadi tanggung jawab semuanya sesuai dengan peran karyawan yang berada dalam perusahaan tersebut. Komitmen bagian dari pondasi sehingga menjadi kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan jangka panjang.

Tidak ada toleransi apabila ada oknum-oknum karyawan yang tidak pamatuhi apa yang menjadi komitmen pimpinan dalam menetapkan etika bekerja dan budaya organisasi yang harus dijalankan, diberikan tindakan yang tegas agar tidak terjadi penyimpangan, pelanggaran, kelalaian dalam bekerja baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Oleh sebab itu, pengawasan dan pembinaan oleh pimpinan menjadi kekuatan utama dalam melakukan pemantauan secara konsisten.

Integritas atau reputasi perusahaan tercipta bagaimana "komitmen perusahaan dan komitmen pimpinan" bisa diterapkan dengan baik tanpa ada unsur intimidasi atau keterpaksaan oleh individu-individu karyawan yang tidak disiplin atau berkinerja tidak profesional. Tidak semua karyawan menjadi aset perusahaan, maka dari itu penilaian kinerja dilakukan secara objektif agar bisa memperbaiki dari setiap kekurangan yang dimiliki oleh karyawan tersebut.

2. Mitigasi Risiko Perusahaan: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun