Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Etika Bertemu Pejabat, Nomor 4 Menjadi Perhatian

18 Mei 2021   21:46 Diperbarui: 18 Mei 2021   22:04 2894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantas saya ambil suatu analisa, tidak hanya peristiwa yang saya rasakan saat ini. Bisa saja teman-teman diluar sana merasakan hal yang sama dan melakukan koordinasi lebih awal sebelum berkunjung ke tempat pejabat tersebut.

2.Mengenal Orang Dekat Dengan Pejabat :

Kerja sama ini hanya untuk memastikan bahwa pejabat yang kita jumpai benar ada di rumah atau dengan kegiatan yang lainnya. Orang dekat dengan pejabat bisa saja pembantu, security, tukang kebun, sopir, dan keluarganya lainnya.

Kebetulan kemarin saat membuka pintu gerbang dibantu oleh tukang kebun. Seharusnya pintu gerbang bisa dibuka menggunakan remote, karena remote rusak akhirnya yang membukakan pintu gerbang dibantu oleh tukang kebon tersebut.

Dalam hal ini, sebetulnya hanya pada kepedulian kita saja untuk mengetahui kepada orang yang kenal dan orang dekat dengan pejabat. Sehingga akses untuk bertemu lebih mudah dan informasi yang disampaikan lebih akurat.

3.Menjaga Image "Jaim" :

Ini yang serba salah terutama kita menjaga jati diri yang sebenarnya artinya hal yang menjadi kebiasaan buruk diluar bisa berubah sementara karena ingin bertemu dengan pejabat. Hal yang wajar bila kita akan memposisikan diri lebih baik dari teman-teman yang lain.

Dalam kondisi kemarin kebetulan bersama 24 teman dosen tentu sangat ramai juga, sehingga duduk harus dekat-dekatan dan memilih tempat duduk yang nyaman juga. Karena sedikit canggung untuk berhadapan dengan pejabat secara langsung.

Hal apa saja yang terlihat untuk menjaga image, seperti posisi duduk pasti sopan, menggunakan smartphone agak tersembunyi, mendengarkan pasti fokus, canda dan tawa juga mesti diatur, dan gerak-gerik tubuh menjadi perhatian agar terlihat sempurna...Hehehe.

Selanjutnya saat pejabat mengajak makan bersama dengan rekan Dosen lainnya, kebetulan menu yang dihidangkan seperti ketupat sayur, dimsum, dan buah anggur. Ini terlihat menjaga kewibawaan mengambil makanan sedikit demi sedikit, biar tidak terlihat banyak dan bisa nambah secara bertahap...Hahah.

Mungkin situasi lainnya bisa saja tidak sama karena tempat waktu yang berbeda, namun yang namanya menjaga image pasti menahan rasa emosi dan egois serta tetap menunjukan kewibawaan kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun