Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kaya dan Miskin, Derajatnya Sama di Mata Allah SWT

17 Mei 2021   22:46 Diperbarui: 17 Mei 2021   23:08 2757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo kikaya.blogspot.com

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."

Dari penjelasan surat (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13) diatas tidak disampaikan yang kaya dan yang miskin melainkan "yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa". 

Kata kuncinya "paling mulia dan paling bertaqwa". Mempunyai nilai yang luhur untuk menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Karena pada dasarnya manusia yang mulia akan takut disiksa diakhir zaman bila melanggar sesuai ajaran agamanya masing-masing.

Pada dasarnya mulia dan taqwa memang tergantung dari orangnya. Tidak ada yang memaksa, tidak ada yang terpaksa, dan tidak ada yang dipaksa. Melainkan keyakinan untuk menjalankan hal yang baik dalam kehidupannya.

Kembali diawal bahwa kita ditakdirkan ada yang kaya dan ada yang miskin. Ada kaya karena rezekinya bagus, ada kaya karena orang tuanya duluan, ada juga kaya karena pekerjaan mempunyai jabatan tertentu, ada juga yang kaya melanggar syariat ajaran Agama.

Fenomena yang dapat kita lihat atau kita rasakan tidak semuanya orang kaya tidak mulia dan tidak bertaqwa. Dalam kehidupan bermasyarakat, karena kita tidak tahu apa yang dilakukan baik positif atau negatif itu lebih kepada karakter manusia itu sendiri.

Memang sih, hidup itu terkadang perlu perbandingan supaya kita lebih tau mana yang berbuat baik benaran atau yang berbuat baik hanya pencitraan saja. Bisa saja terjadi di lingkungan masyarakat tempat tinggal kita.

Sebagai sesama manusia baik kaya maupun miskin itu menjadi urusan hidupnya masing-masing. Tentunya dalam hal ini, kita sedikit kepo atau mau tau apa yang dikerjakan orang lain dan berbuat apa juga, dan lain sebagainya. 

Analisanya adalah kita sebagai mahluk sosial yang hidup saling membutuhkan orang lain, jadi prinsipnya menjadi saling tolong-menolong atau membantu manusia yang sedang kesulitan dalam menjalankan kehidupan.

Karena, jika ajal menjemput kaya dan miskin tidak ada bedanya intinya sama. Mahluk tuhan yang akan di perhitungkan amal perbuatan semasa hidupnya, dengan demikian untuk membangun pondasi derajat yang mulia terus menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya dan membantu sesama manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun