Tiga hari ke belakang hitungan dari hari ini Selasa 4 Mei 2021, mencari suasana berbeda dan suasana baru untuk menikmati santapan sahur di luar rumah. Karena terkadang terasa bosan juga makan sahur di hari ke -20 sebelum 10 ke depan mendekati lebaran Idul Fitri.
Pada dasarnya mungkin sama juga yang dirasakan Umat Muslim lainnya yang sedang menikmati makan sahur, ada kalahnya juga merasa bosan entah itu karena malas bangun untuk sahur, makanan di rumah itu-itu saja, atau mau mencari makanan yang berbeda, dan mencari makanan sesuai dengan selera. Tentunya dalam hal ini menjadi pilihan dan alasan umat muslim masing-masing khususnya yang sedang melaksanakan ibadah puasa esok harinya.
Sahur merupakan bagian untuk menambahkan kekuatan baik energi fisik atau tubuh dalam menikmati sahur tersebut. Harapan esok harinya menjadi lebih kuat, tenang, dan tidak terlalu lemas atau lesu saat menjalankan ibadah puasa dan kegiatan ibadah atau sholat lainnya.
Pilihan tempat untuk sahur tidak menjadi masalah di mana saja boleh? Sesuai dengan situasi dan lingkungan masing-masing, seperti bisa saja sedang sahur di jalan terutama yang sedang bepergian jauh, sedang mudik atau pulang kampung, bisa juga sahur di rumah bersama keluarga, dan memilih juga sahur di Warteg, Warung Padang, KFC, McDonald, dan lain sebagainya.
Makanan yang bisa disiapkan dalam kondisi yang membosankan, saat selera makan sahur menurun atau makanan lebih mudah di konsumsi adalah Indomie, Telor, makanan yang di dinginkan seperti Naget, Ayam, Ikan, dan lain sebagainya. Hal ini dalam situasi bosan makan sahur atau memang membosankan dan lain sebagainya.
Saat ini penulis mencoba menceritakan bahwa tiga hari ke belakang tepatnya hari Minggu 2 Mei 2021 sahur ke-20, Senin 3 Mei 2021 sahur ke-21, dan Selasa 4 Mei 2021 sahur ke-22. Melaksanakan sahur di "Warteg Oyen Pangkal Bahari" kebetulan lokasi sekitar 3 menit perjalanan dari rumah dengan menggunakan sepeda motor.
Menu santap sahur sungguh nikmat dan bumbunya sangat terasa di lidah, tentunya membuat nafsu makan sahur bertambah. Hal ini mendukung juga untuk di rekomendasi karena berbeda dengan warteg lainnya atau tempat makan lainnya. Pemilik warteg suami dan istrinya memang berasal dari Kabupaten Tegal, hal yang wajar jika bumbu dan masakan lebih maknyuss mantap.
Adapun menu sahur yang dimakan adalah telor sambel, kikil, dan perkedel (sahur ke-20), telor sambel, mie goreng, dan kikil (sahur ke-21), dan rendang, telor dadar (sahur ke-22). Untuk minuman selama tiga hari makan sahur pesan es teh manis, dengan waktu makan sahur sekitar pukul 03.30 Wib selama 15 menit menikmati makan sahur tersebut.
Dari sisi lain bahwa banyak juga masyarakat sekitar Serua Depok menikmati makan sahur di "Warteg Oyen Pangkal Bahari" Beranekaragam ragam aktivitasnya saat santap sahur di antaranya ada yang makan di tempat, ada yang bungkus nasinya dan bungkus lauk juga. Hal tersebut berdasarkan fakta yang dirasakan oleh penulis pada saat makan sahur.
Menjadi cerita juga di luar kegiatan sahur di warteg ada hubungan juga dengan istri sedang hamil muda yang sering "Mual dan Muntah" bisa membantu istri tidak terlalu banyak bergerak, karena jika bergerak bawaan muntah. Namun menjadi kebanggaan juga dengan santap sahur di warteg meringankan beban istri baik tugas pekerjaan rumah maupun secara psikologis pikiran kehamilan.
