              "Photo jenius.com"
Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.
Menunggu detik-detik sidang Isbat, sebentar lagi umat muslim menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Berbagai macam aktivitas yang dilakukan seluruh umat muslim sedunia, yang akan mempersiapkan segala kebutuhan untuk melaksanakan sahur, puasa dan buka puasa.
Pentingnya rencana dalam menjalani ibadah puasa adalah untuk menyambut keberkahan dan kebahagiaan di bulan suci ramadan, serta mengharapkan terkabulnya do,a di bulan yang penuh ampunan bagi umat muslim dimanapun berada. Hal ini menjadi harapan mulia bisa bertemu di bulan ramadan yang dilaksanakan setiap tahunnya.
Kekuatan mempersiapkan perencanaan menjadi dorongan hati untuk memotivasi diri agar lebih semangat dalam menjalankan ibadah puasa. Kepuasan jiwa yang tak terhingga, apabila semua rencana sudah terealisasi dengan sempurna artinya segala kebutuhan yang diinginkan sudah lengkap dan terpenuhi.
Dari kebutuhan dan keinginan yang direncanakan seperti membeli belanja bahan dapur, isi kulkas, bahan adonan roti, bahan untuk kolak, buah-buahan, dan melengkapi belanja sembako selama bulan puasa. Rencana tersebut bisa dibelik dalam waktu selama satu bulan puasa atau sudah belanja awal bulan, tergantung individu masing-masing.
Efektivitas rencana menjalang puasa menjadi pertimbangan setiap umat muslim bagi yang menjalaninya seperti mempersiapkan dari awal bulan, pertengahan bulan, membeli bahan yang sudah jadi seperti lauk pauk masakan padang, warteg, atau warung nasi lainnya. Diluar lauk pauk bisa juga membeli langsung seperti es buah, kolak, gorengan, dan lain sebagainya.
Dalam ilmu manajemen perencanaan berfungsi untuk mengukur setiap kegiatan atau aktifitas menjelang bulan puasa, saat  puasa, dan setelah buka puasa. Agar semua berjalan efektif dan efesien mengatur setiap yang direncanakan menjalankan ibadah puasa didalam bulan suci Ramadan.
Manajemen Islam mengajarkan kita semua untuk mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari terutama menghadapi berpuasa, kegiatan ini agar tetap konsisten waktu sholat, membayar zakat, sedekah, berbagi antar sesama manusia, melakukan hal kebaikan dalam setiap aktivitas, dan lain sebagainya.
Kesadaran manusia untuk menerapkan rencana menjalang bulan suci Ramadan bagian membangun keyakinan hubungan dengan Allah-SWT. Artinya tanpa ditegur dan dipantau oleh orang lain, namun tetap menjalankan ibadah puasa karena kesungguhan hati panggilan jiwa manusia untuk melakukannya dalam kondisi apapun.
Selanjutnya penulis akan "Sharing" dalam kegiatan pribadi untuk menerapkan bahwa perencanaan tolok ukur keberhasilan dalam aktivitas H-1 menjalani ibadah puasa, berikut uraiannya :
