Lalu, materi pembuatan hand sanitizer digabungkan dengan marketing mix, dengan implementasi dari beberapa poin untuk pembekalan masyarakat Cicalengka, tidak hanya pembuatan hand sanitizer saja namun mendapatkan juga konsep pemasaran yang bisa dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari materi marketing mix tersebut, penulis coba menguraikan hubungan dengan hand sanitizer, sebagai berikut :
Pertama, konsep SDM maksudynya adalah bagaimana SDM tersebut atau masyakarat akan dibekali dengan keilmuan keterampilan dan kemampuan terutama dalam membuat hand sanitizer.
Kedua, konsep harga maksudynya adalah bagaimana harga hand sanitizer bisa bersaing segmentasi pasar, terutama dalam memberikan harga baik itu dalam kegiatan UMKM, dan lain sebagainya. Pemberian harga tentunya membutuhkan pengalaman dan melihat pangsa pasar serta perlu diberikan panduan terhadap masyarakat Cicalengka tersebut.
Ketiga, konsep memasarkan maksudnya adalah bagaimana masyarakat Cicalengka melalukan penjualan hand sanitizer yang diterima oleh konsumen terutama masyarakat Indonesia, dimanapun berada. Pemasaran ini bisa melalui media sosial atau melalui MLM dengan orang-orang terdekat atau orang yang dikenal.
Keempat, konsep promosi maksudynya adalah bagaimana hand sanitizer tersebut bisa diminati konsumen dengan berbagai strategi pemasaran dan penjualan.
Kelima, konsep tempat maksudnya adalah menjadi fokus memilih tempat untuk melakukan penjualan hand sanitizer dengan disegn yang menarik dan membuat konsumen berminat untuk membeli bahkan kerja sama jangka panjang.
Keenam, konsep proses maksudnya adalah menjadi penilaian konsumen apabila sesuai prosedur dan aturan dari pemerintah terutama dalam pembuatan hand sanitizer tersebut.
Ketujuh, konsep produck maksudnya adalah barang atau hand sanitizer yang menjadi brand menjadi pendukung utama dalam kegiatan UMKM dan menerapkan strategi marketing mix.