Dosen yang rajin menyapa akan dijauhkan dari sikap sombong, artinya seorang dosen hendaknya menyapa dengan tidak merendahkan diri sendiri untuk menegur dan menyapa baik mahasiswa atau orang-orang yang dilingkungan kampus.
Seorang Dosen yang sering menyapa tentunya di imbangi dengan senyuman kepada para mahasiswa, tidak membawa masalah pribadi ke dalam pembelajaran, karena secara otomatis raut muka, mimik wajah akan berubah walaupun tetap melakukan sapaan, namun tidak elok dengan senyuman seorang dosen jika membawa masalah tersebut kedalam pembelajaran dikelas.
3.Dosen Tegas dan Berwibawa :
Ketegasan seorang dosen menjadi karakter dan pribadi yang kuat dalam memberikan motivasi dan membangun kegiatan pembelajaran kepada mahasiswa, tentunya tetap menegur mahasiswa jika tidak serius atau salah dalam bersikap, berucap, dan kegiatan belajar lainnya.
Contoh sederhana adalah berpakaian rapi saat mengajar, sehingga memberikan contoh kepada mahasiswa, menunjukan rasa hormat oleh mahasiswa, sehingga diikuti mahasiswa ke pandangan yang positif. Memberikan kebijakan dengan membatasi waktu terutama tugas individu yang dikerjakan oleh mahasiswa.
4.Dosen Serius Tapi Santai :
Dosen seperti ini menjadi serius tapi santai ada hubungan dengan tegas namun tetap wibawa. Artinya seorang dosen tetap serius dalam menyampaikan materi sedangkan santai dalam waktu diskusi, menjawab pertanyaan atau bertanya kepada mahasiswa. Sehingga suasana menjadi lebih enjoy dan asyik dalam mengikuti pembelajaran tersebut.
Bagian penting menjadi dosen idola atau menjadi dosen pavorit bisa menempatkan waktu atau kondisi dan situasi apapun, kapan harus serius, kapan harus santai, kapan harus tegas, dan kapan harus bersikap wibawa dalam menghadapi kegiatan atau aktivitas mahasiswa.
5.Dosen Adil :
Seorang dosen tentunya pasti memiliki penilaian baik subjektif maupun objektif artinya ini menjadi pandangan dari dosen, lepas dari semua itu dosen harus berlaku adil terhadap mahasiswa atau melakukan penilaian dalam kegiatan apapun.
Banyak hal yang menjadi penilaian, lebih kecenderungan terhadap, seperti rajin atau cantik simpatik terhadap salah satu mahasiswa atau mahasiswi yang akan memperlakukan sebagai anak emas. Hal tersebut harus dihindari walaupun sebetulnya masih ada sih, perlu disikapi agar tidak menjadi
Kecemburuan sosial oleh mahasiswa lainnya.
