Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mafia, Calo, dan Makelar? Menggerogoti Mental Anak Bangsa

11 Maret 2021   10:51 Diperbarui: 11 Maret 2021   11:19 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo : potretbikers.com, kumparan.com, dan history.com.

Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.

Mafia merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar tentunya oknum, hal seperti ini orang-orang yang berkelas dan levelnya lebih tinggi, maksudnya istilah bahasa sehari-hari main cantik dengan melalui bantuan orang lain.

Calo adalah seseorang yang menjadi penggerak dan memberikan jasa untuk menguruskan sesuatu, baik dari kegiatan, barang, jasa, dan lainnya. Hal tersebut biasanya berdasarkan upah yang dijanjikan oleh pihak yang meminta bantuan.

Makelar bagian dari suatu perantara melalui orang yang bertindak sebagai penghubung antara kedua belah pihak yang berkepentingan dalam kegiatan apapun, seperti dalam masyarakat umum, pemerintahan, perusahaan, instansi tertentu, dan lain sebagainya.

Gabungan dari dasar pemikiran mafia, calo, dan makelar menjadi suatu mata pencaharian seseorang untuk menghasilkan uang, sebenarnya dalam melakukan kegiatan ini orang-orang tersebut mempunyai mental pemberani dengan mengandalkan kecerdasan, kepintaran, kelincahan dalam bertindak dengan melihat sudut pandang yang menghasilkan keuntungan.

Budaya masyarakat Indonesia menjadi melekat dalam mencari orang untuk membantu kegiatan dan aktifitas dengan kepentingan baik itu pribadi maupun kegiatan lainnya. Artinya dari berbagai macam kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang pada intinya "Ingin Semua Urusan Lancar dan Tidak Mau Menunggu Lama".

Dari budaya tersebut dapat penulis analisa dengan berbagai istilah yang berhubungan dengan kegiatan mafia, calo, dan makelar tersebut, seperti salam tempel, rekening berjalan, lahan basah, uang kopi, jatah reman, uang koordinasi, orang dalam, belakang layar, nanti ada bagiannya, dan lain sebagainya.

Sungguh miris istilah diatas, secara tidak langsung menjadi edukasi yang kurang membangun dan kurang memberikan motivasi yang berdampak terhadap cara berpikir masyarakat Indonesia, sehingga hal tersebut selalu mengalir ke dalam darah dan pikiran generasi penerus bahwa prosesnya memang adanya seperti itu. Jika mau cepat, jika mau lancar, jika mau aman, jika mau nyaman, dan tanpa hambatan apapun.

Analisanya adalah penulis tidak mengatakan siapa yang yang salah dan mau menyalahkan siapa, maksudynya ini hanya sebagai opini dan mempunyai pandangan terhadap generasi penerus dan mau di bawah kemana, jika hal yang diuraikan diatas masih terus merajalela baik di pelosok desa maupun di kota-kota besar.

Dampak dari semua itu tentunya menjadi penghambat dalam menegakkan keadilan dan kebenaran dalam berbagai macam Kegiatan seperti dalam menjalankan kegiatan hukum, pendidikan, transportasi, ketenagakerjaan, pertanian, perdagangan, perikanan, politik, sosial, budaya, keagamaan, dan hampir semua sektor mengalami dan menemukan oknum yang melakukan hal yang menguntungkan lewat jalan belakang sebagai adab berpikir cepat dan mudah semua urusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun