Mohon tunggu...
Noti Putrianti
Noti Putrianti Mohon Tunggu... Lainnya - My personal account

Correct me If I am wrong

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membina Akhlak Diri Saat Ramadan di Tengah Wabah Covid-19

7 Juni 2020   09:58 Diperbarui: 7 Juni 2020   10:04 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam beberapa pekan ini, Negara Indonesia bahkan dunia digemparkan oleh pandemi virus corona.
Menurut situs World Health Organization (WHO), Virus Corona atau disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) adalah virus besar yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia.   

Pada manusia virus ini menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Bahkan, dalam kasus yang lebih parah, virus ini bisa menyebabkan kegagalan banyak organ bahkan berakibat fatal, yaitu  kematian. 

Virus corona terbaru pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

Di tengah maraknya pandemi ini, banyak masalah yang terjadi diluar dugaan. salah satu dampaknya yaitu di sector kerja dimana banyak pekerja yang terpaksa WFH ( Work from home ) bahkan banyak pula karyawan yang kena PHK.   Selain itu banyak pula sekolah dan universitas diharuskan untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar #dirumahSaja. 

Beberapa waktu lalu  mudik ke kampung halaman pun dilarang bagi perantau karena di khawatirkan dapat menyebarkan covid -19 atau virus korona . hal ini berdampak buruk bagi sebagian besar pedagang di Jakarta  karena sebagian besar pedagang banyak yang datang dari luar Jabodetabek untuk mencari nafkah di ibukota, salah satunya yaitu di Pasar Tanah Abang , Jakarta Pusat. Para pedagang saat ini menghadapi masalah yang cukup sulit mereka menghadapi dilema yang rumit setelah diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar di beberapa wilayah, mereka tidak bisa berjualan seperti biasanya dan juga tidak bisa kembali ke kampung halamannya sedangkan mereka tidak memiliki biaya yang cukup untuk bertahan hidup di perantauan dan jauh dari sanak saudara.

Jumat, 24 April 2020 bertepatan dengan tanggal 1 Ramadhan 1441 Hijriyah adalah hari dimulainya puasa bulan ramadhan bagi umat islam, namun hingga Mei 2020 pandemi ini masih berlanjut dan semakin banyak menelan korban jiwa. Akibat maraknya pandemi ini ibadah ramadhan tahun ini  harus dijalani dengan  berbeda dari ramadhan-ramadhan sebelumnya karena semua kegiatan dianjurkan untuk dilakukan dirumah masing-masing bersama keluarga baik itu sholat tarawih berjama'ah maupun tadarus Al-quran yang biasanya diselenggarakan bersama di masjid terdekat. Upaya ini diharapkan oleh pemerintah dapat mempercepat  pemutusan rantai penyebaran covid-19 agar keadaan kembali normal seperti biasanya.

Covid-19 tentu saja memberikan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia. Namun selain memberikan dampak negatif, covid-19 juga memberikan dampak positif dalam kehidupan. Ketika berada dirumah saja kita bisa membina khlak diri dengan melakukan banyak hal baik, misalnya disarankan untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan maupun diri sendiri, memperbanyak ibadah, mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat, dan memberikan kesempatan untuk berkumpulnya anggota keluarga yang selama ini frekuensi bertemunya jarang karena kesibukan masing-masing. 

Selain itu ibadah dibulan ramadhan kali ini  bisa dilakukan dirumah dan pahalanya pun tentu tidak kalah besarnya dengan ibadah dimasjid di karenakan kedaannya yang tidak memukngkin ini. Jika ditinjau kembali biasanya saat ramadhan kita  masih disibukkan dengan kegiatan duniawi, padahal  bulan ramadhan hanya datang satu kali dalam setahun seharusnya ini adalah moment bagi manusia untuk dapat memperbanyak ibadah dan memperbaiki pembinaan ahkhlaknya. Ibadah mulia yang dapat ditingkatkan selama dirumah saat ramadhan kali ini misalnya membaca Alqur'an, berdzikir, sholat malam, istighfar,sedekah dan lain sebagainya yang dapat menentramkan jiwa karena bukankah tujuan akhlak adalah untuk membuat jiwa tenang dan tentram dalam menjalani kehidupan.

Semoga dengan berakhirnya ramadhan tahun ini kita masih tetap semangat meningkatkan ibadah kita dan membina akhlak diri atas apa yang telah kita pelajari selama ramadhan ditengah pandemi covid-19 ini. Satu hal yang harus kita sadari dan imani, setiap kejadian tentu ada hikmahnya " dan Allah SWT tidak akan menguji/membebani makhluknya  diluar kesanggupan mereka" QS Al-Baqarah 286.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun