Mohon tunggu...
Notafati Zebua
Notafati Zebua Mohon Tunggu... Wiraswasta - STT Sangkakala BSD

NOWI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tutup Mata atau Bermisi di Era Digital

30 November 2021   03:02 Diperbarui: 30 November 2021   03:17 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dunia saat ini mengalami kemajuan yang sangat cepat yang mempengaruhi kehidupan masyarakat yang diam diatasnya. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat mambawa dampak positif maupun negatif disemua kalangan yang menggunakannya. Sebenarnya  ini  adalah  hal  yang  lumrah  terjadi  sebab  dunia  selalu mengalami  transformasi. Entah  itu  transformasi  dalam  bidang  industri, perekonomian, pendidikan bahkan media dan teknologi informasi.

Saat ini dunia  dikatakan  telah  memasuki  era  baru  yang  dikenal  dengan  era revolusi  industri  4.0.  Era  ini  dikenal  karena  memiliki  ciri  khas  dalam menggabungkan  media  digital  dan internet  dengan  industri  konvensional. Memang  tak  dapat  dipungkiri  bahwa  media digital  dan  internet  sudah  menjadi  bagian  dari  kehidupan  masyarakat  di  era ini. Dimana saja kita bisa berhubungan dan menjalin relasi  kepada siapa pun tanpa dibatasi oleh jarak yang berjauhan. Segala informasi juga akan sangat mudah untuk di akses, kapan dan dimana saja. Hampir setiap rumah kita bisa menjumpai menggunakan internet dan hampir setiap orang yang kita jumpai memiliki akun media sosial baik itu facebook, Instagram, Twitter dan akun media sosial lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa media digital dan internet sudah menjadi bagian hidup bahkan kebutuhan dari kehidupan masyarakat saat ini. Bahkan sampai ke desa-desa sekalipun, media digital dan internet sudah mulai meracuni kehidupan masyarakatnya.

Dampak positif dari penggunaan media digital dan internet ini sebenarnya sangat banyak; salah satunya dalam menghadapi masa pandemi saat ini dimana pemerintah memberlakukan social distancing yang sangat ketat disetiap daerah akibatnya orang tidak boleh berkerumun dan segala kegiatan disekolah, ibadah dan pekerjaan harus dilakukan di rumah maka media digital dan internet adalah salah satu solusi untuk segala kegiatan ini tetap berjalan yakni dilakukan dengan cara online. Dengan kata lain maka dengan hadirnya media digital dan internet akan sangat mempermudah kegiatan setiap orang. Namun didalamnya ada dampak-dampak negatif yang kita bisa jumpai salah satunya adalah karena kurangnya pemahaman dan kedewasaan menggunakan media internet membuat orang akan sangat mudah terpengaruh dalam informasi-informasi yang belum tentu benar sumbernya sehingga mempengaruhi pola berpikir serta bertindak dari masyarakat yang menggunakan internet. Dampak negatif dalam penggunaan media digital dan internet lainnya   dalam   kehidupan   sehari hari   ialah menyita  waktu,  menguras  biaya,  membuat  orang  malas dan banyak lagi.

Bertolak dari dampak positif dan negatif dari perkembangan media ini, sebagai orang-orang percaya tidak boleh kita hanya berpasrah dan tutup mata dalam hal ini seperti kita hanya melihat atau menonton dari kewajaran akibat perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi yang ada saat ini harusnya menjadi misi bagi kita untuk menyampaikan Injil sampai ke ujung dunia tanpa ada sesuatu yang menjadi batasan bagi kita. Dalam Injil Matius 24:14 : "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan diseluruh dunia menjadi kesaksian kepada semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." Inilah yang menjadi misi bagi kita bahwa Injil Kerajaan Allah itu harus diberitakan kepada orang diseluruh dunia sebelum hari kedatangan Tuhan. 

Dibutuhkan orang-orang yang menyampaikan Injil itu dan kalau dikatakan ke seluruh dunia maka media digital dan internet dimana kita ada saat ini adalah solusi tepat dalam memberitakan Injil itu. Gereja harus cepat mejawab tantangan dan kebutuhan ini,  karena  jika  tidak  akan  tertinggal  dengan  gerak  atau  percepatan  dunia  yang  semakin melaju. Amanat  agung  dalam Injil Matius  28:18-20  harusnya tidak  lagi  dipahami  sesempit itu dengan  hanya melakukan tindakan  penginjilan  semata,  sekalipun  penginjilan  pun  dapat  mengadopsi  penggunaan teknologi digital sebagai media penyampaian berita baik. Orang-orang Kristen harus mampu bersinergi   dengan   kekuatan   jemaat   awam   yang   pakar   dalam   bidang   teknologi,  untuk membangun   sebuah   bentuk   pelayanan   yang   menggunakan   teknologi   ini.   Gereja   dapat menggandeng   semua   kekuatan   jemaat   yang   memiliki   basis   pengetahuan   dan   ilmu (kemampuan)  penggunaan  teknologi  untuk  membangun  bahkan  menciptakan  bentuk-bentuk pelayanan yang berorientasi pada teknologi digital.

 Daerah-daerah  perbatasan  bahkan  hingga  pelosok  dan  pedalaman  bukan  lagi  menjadi wilayah  yang  asing  terhadap  internet.  Jangkauan  yang  begitu  luas  telah  memberikan  sebuah peluang  terbentuknya  sebuah  budaya  masyarakat  yang  tidak  lagi  berorientasi  pada  alat-alat tradisional, bahkan dalam konteks beribadah. Jangkauan internet yang telah menembus semua sekat-sekat yang sulit  dijangkau  membuat pelayanan  dalam  rangka  mengaktualisasikan amanat agung dapat dilakukan dengan maksimal. Pada  akhirnya,  aktualisasi  amanat  agung  dalam  dunia  kemajuan  teknologi  dan  era digitalisasi   harus memperhatikan esensi dari konseptual amanat agung tersebut, dan mempertimbangkannya   dalam   berbagai   konsekuens   perubahan   zaman.   Karena   Alkitab berlaku bagi setiap zaman, namun tidak memaksakan sebuah konsep  yang kontra perubahan dan pergeseran zaman di mana gereja ada dan hidup. Artinya, nilai-nilai konseptualisasi yang diejawantah dari teks masa lalu   tetap harus mempertimbangkan pergeseran perubahan komponen zaman.

Gereja juga sudah saatnya berpikir apakah akan diam saja, akankah tutup mata terhadap era digital dan internet yang semakin hari semakin melejit cepat atau  mempergunakan kesempatan ini untuk bermisi memberitakan Injil Kerajaan Allah keseluruh dunia lewat media tanpa batas. Sesuai dengan Amanat Agung Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil keseluruh dunia, maka inilah saatnya gereja harus memberi perhatian lebih terhadap pelayanan misi lewat media digital dan internet.

Sumber Referensi

Camerling, Y. F., Lauled, M. C., & Eunike, S. C. (2020). Gereja Bermisi Melalui Media Digital Di Era Revolusi Industri 4.0. Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen, 2(1), 1-22.

Hartono, H. (2018). Mengaktualisasikan Amanat Agung Matius 28: 19-20 Dalam Konteks Era Digital. KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen), 4(2), 157-166.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun