Alat Peraga sebagai Media Pembelajaran IPS Mampu Meningkatkan Motivasi Siswa

Pembelajaran IPS menurut sebagian orang dianggap sebagai pembelajaran yang kurang menarik, berisikan hafalan dan kurang menantang, padahal dalam mata pelajaran ini diharapkan siswa-siswi menjadi generasi penerus yang peka terhadap masalah sosial yang ada di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap segala ketimpangan yang terjadi, terampil dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi dan khsusunya menjadi warga negara yang baik.

Oleh karenanya sebagai pendidik harus memikirkan bagaimana cara pendidik terkhusus guru IPS dalam mengembangkan model pembelajaran, bisa dimulai dari media pembelajarannya, seperti halnya video pembelajaran atau game pembelajaran dan masih banyak lagi media pembelajaran yang dapat dipraktekkan dalam pembelajaran IPS. 

Salah satunya menggunakan alat peraga. Menurut Estiningsih, alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari (Sukayati,2009). Kemudian karena rasa penasaran yang tinggi, saya melakukan observasi disalah satu lembaga pendidikan di Kota Batu Malang, dengan subjek penelitian kelas VII SMP didaerah tersebut. 

Sebelumnya saat hari pertama salah satu guru IPS menggunakan metode pembelajaran yang terkesan terpusat pada guru, suasana kelas yang pasif , beberapa siswa terlihat bosan, belum lagi ditambah jam pelajaran sesi dua diwaktu siang hari membuat siswa semakin kurang kondisif dan mengantuk. 

Hingga dipertemuan kedua, sesuai RPP kelas tersebut membahas tentang peta, guru pun merancang pembelajaran dengan media pembelajaran berupa Peta Indonesia yang cukup besar sebagai media pendukung dalam pembelajaran yang akan disampaikan hari itu. 

Hasilnya pun siswa-siswi antusias dan lebih memahami, karena terdapat contoh asli dari apa yang dijelaskan oleh guru tersebut bukan hanya berpatok terhadap buku paket yang disediakan.

Sumber diambil saat observasi di kelas VII- ruang II, SMP PGRI 01 Batu./Dokpri

Selain itu media pembelajaran menggunakan alat peraga ini juga bisa dikembangkan lebih menarik, guru dapat memberi tugas kepada siswa-siswi untuk membentuk kelompok dan membuat peta pada masing-masing kelompok dengan ketentuan peta berbeda di masing-masing kelompok dan peta digambar dengan warna serta komponen peta yang semestinya, lalu masing-masing kelompok melakukan presentasi dari hasil kerja kelompok mereka dan guru memebri kuis serta memberi reward bagi kelompok terbaik, maka pembelajaran IPS yang mulanya membosankan akan menjadi pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan lebih mudah dipahami oleh siswa-siswi atau juga dapat dikembangkan lebih manarik lagi dengan model pembelajaran yang lain.

Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa alat peraga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa-siswi dalam belajar IPS. Oleh karenanya guru harus merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa-siswi saat ini, dilengkapi dengan media pembelajaran sebagai pendukung dalam penyampaian materi. 

Karena hal demikian diperlukan dalam pembelajaran terlebih pembelajaran yang sudah lama dinantikan oleh siswa-siswi Indonesia agar mereka lebih suka belajar di sekolah dari pada belajar secara daring, selain itu agar tujuan pembelajaran secara tercapai secara optimal.