Mohon tunggu...
Norman Meoko
Norman Meoko Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Menulis Tiada Akhir...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Supriyadi, Sang Penakluk Ibu Kota

28 Juli 2021   06:25 Diperbarui: 28 Juli 2021   06:33 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Supriyadi pedagang kelontong keliling di Jakarta. (Foto: Norman Meoko)

Ditanya soal untung, Supriyadi cuma membuang senyum."Lihat saya nih. Hingga kini masih bisa senyum dan tertawa lepas...hahahahahaha."

Ia mengaku tidak takut dengan kondisi apapun. Dia masih percaya tangan Gusti Allah masih dekat dengan mereka yang papah yang kadang dipandang sebelah mata.

Karena hari mulai senja. Saya pamit. Supriyadi mengaku senang ngobrol dengan saya."Kalau kita ngobrol ya sore saja di taman dekat Situbondo ini ya," pesannya.

"Siap Pak," jawab saya.

Tak ada kata perpisahan bagi orang seperti Supriyadi. Ia meninggalkan kampung halamannya di Kebumen Jawa Tengah. Berpisah dengan anak dan istrinya demi sesuap nasi. Demi sebuah masa depan yang penuh harapan.

Gerobak terus didorong. Hari berganti hari. Saya bergegas ke Stasiun Kereta Cikini, Jakarta Pusat. Supriyadi pun angkat kaki. Kembali melangkah: menanti rezeki di balik roda-roda gerobaknya. Dia memberi nama gerobaknya: Toko Wara-wiri Kebumen.

Pandemi Covid-19 boleh datang tetapi semangat Supriyadi tetap tidak pernah kendor! Gerobak dorong pria asal Kebumen itu tetap wara-wiri meski rezeki tidak sebanyak dulu. Dia tetap selalu menebar senyum walau kondisi sedang tidak baik-baik amat.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun