Menunggu yang bukan sekedar menunggu.
Menunggu yang bukan sekedar penantian.
Menunggu yang bukan sekedar pengharapan.
Tapi, menunggu yang seperti ini melelahkan.
Tak berkeringan, tapi air bercucuran.
Tak kepanasan, tapi api kalbu membara.
Tak bersuara tapi kehabisan kata-kata.
Tuhan...
Apakah arti semua ini dalam dermaku.
Terasa bisu, tuli dan buta ragaku.
Hanya tersimpan keluh dan peluh rupaku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!