Mohon tunggu...
Nopriana Hidayah Widihandayani
Nopriana Hidayah Widihandayani Mohon Tunggu... Freelancer - Perencanaan Wilayah dan Kota - UNEJ 2019

NIM : 191910501016

Selanjutnya

Tutup

Money

Membangun Infrastruktur Indonesia Perlu Utang ke Luar Negeri?

19 Mei 2020   15:30 Diperbarui: 19 Mei 2020   16:01 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Infrastruktur merupakan bagian vital dalam suatu negara. Hal ini didukung dengan adanya peningkatan jumlah pertumbuhan penduduk yang dapat mempengaruhi tingkat kebutuhan. Infrastruktur dibangun guna menunjang kegiatan masyarakat dan memajukan negara.

Infrastruktur adalah suatu struktur baik berupa sarana dan fasilitas dasar, mulia dari fisik maupun social (misalnya jalan, jembatan, bangunan gedung dan lain sebagainya) yang diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional masyarakat atau suatu perusahaan.  Infrastruktur dapat berupa fasilitas Pendidikan, kesehatan, jaringan jalan, jaringan air bersih, jaringan drainase, jaringan pembuangan air limbah, dan jaringan persampahan. Yang semua hal ini bermanfaat bagi masyarakat maupun swasta.

Dalam pembangunan suatu infrastruktur perlu adanya anggaran pembiayaan yang diperkirakan untuk dikeluarkan sebagai proyek pembangunan. Tak jarang jika suatu proyek pembangunan besar memerlukan biaya yang besar pula. Dana yang dimiliki pemerintah hanyalah APBD dan APBN yang jumlahnya terbatas dan tidak cukup untuk membiayai proyek besar tersebut.

Negara pun mengambil langkah yang telah dipertimbangkan akan memberikan profit bagus dikedepannya dengan mengajukan pinjaman uang atau utang. Pinjaman dapat dilakukan ke negara lain yang biasanya disebut utang luar negeri.

Apa sih utang luar negeri itu ???

Dari struktur katanya pastii sudah bisa ditebak ya. ULN atau utang luar negeri adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut.  Utang luar negeri pun macam -macam jenisnya. Biasanya utang luar negeri dapt berupa bantuan dari segi proyek yaitu memberikan barang modal, barang dan jasa. Adapula bantuan secara Teknik yaitu dengan memberikan bantuan tenaga ahli dalam suatu bidang. Selain itu ada bantuan berupa program yang dimaksudkan untuk dana bagi tujuan yang bersifat umum sehingga penerimaannya dengan bebas untuuk memilih penggunaannya sesuai pilihan.

Seperti yang telah baru- baru ini terdengar kabar bahwa DKI Jakarta yang dipimpin oleh gubernur Anis Baswedan, dimana beliau mengajukan proposal mengenai pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan di DKI Jakarta. Pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan di DKI Jakarta rencananya akan berupa jaringan transportasi hingga sistem pembuangan  limbah. Seperti yang kita ketahui bahwa kota Jakarta memiliki kepadatan penduduk yang tinggi diantara kota lain yang ada di Indonesia, hal ini berpengaruh terhadap sanitasi dan sistem drainase yang ada di DKI Jakarta.

Direncanakan bahwa pembangunan IPAL atau (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di DKI Jakarta memakan biaya sebesar rp. 14,47 triliun. Biaya tersebut terbilang banyak dan memangkas dana yang cukup besar. Maka dari itu Jepang ikut turun tangan dalam membantu pemerintah untuk membiayai proyek pembangunan IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) yang akan dilaksanakan di Jakarta, khusunya pada tempat-tempat permukiman penduduk dengan kondisi yang buruk dan berada di pinggiran.

Utang yang dilakukan oleh pemerintah dalam membiayai suatu proyek pembangunan adalah hal yang wajar dan biasa dilakukan untuk mendorong terjadinya perubahan terhadap suatu negara. Selain itu komunikasi yang terjalin dalam proses kerjasama pemerintah dengan negara lain merupakan suatu hal yang baik untuk meningkatkan relasi kerjasama dengan negara lain.

Utang luar negeri tidak hanya dilakukan antara pemerintah suatu negara dengan negara lain, namun dapat terjadi dengan suatu perusahaan swasta yang berasal dari negara lain. Pada PPP atau Public Private Partnerhip yang dimana pemerintah menjalin kerjasama dengan pihak swasta, hal ini bisa dikatakan termasuk ke dalam utang luar negeri. Karena meminjam suatu dana dari pihak asing dimana digunakan sebagai pembangunan infrastruktur.

Demikian pula dengan obligasi yang baru baru ini diterbitkan oleh Indonesia bernilai 10 miliar dolar Amerika Serikat kepada Amerika Serikat yang ditujukan untuk pembiayaan APBN dan penanganan wabah pandemic Covid 19 yang ytelah marak tersebar di Indonesia. Obligasi tersebut termasuk ke dalam kategori utang luar negeri atau ULN

Utang luar negeri memberikan dampak yang postif bagi suatu negara apabila dikelola dengan baik. Utang luar negeri berdampak positif seperti peningkatan pendapatan dan tabungan domestic sehingga hutang luar negeri menghasilkan multipler effect positif terhadap perekonomian, utang luar negeri juga membantu terhadap investasi yang selanjutnya meningkatkan pendapatan

Utang luar negeri dilakukan selain berdampak positif, ternyata juga menimbulkan dampak yang negative loh mengapa ? ? ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun