Mohon tunggu...
Noor Wahidah A.W.
Noor Wahidah A.W. Mohon Tunggu... -

Mahasiswi yang sedang menempuh Manajemen Pendidikan Islam di Pasca Sarjana IAIN Surakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kehidupan Itu Seperti Sebuah Perahu

5 April 2016   11:00 Diperbarui: 28 April 2016   21:08 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Life is like a boat

Pernahkah kita menaiki sebuah perahu atau kapal? Bisa perahu nelayan, perahu motor, kapal ferry, bahkan kapal pesiar. Bayangkan ketika kita berada di sebuah kapal atau perahu yang tepat di tengah laut, jauh dari daratan dan hiruk pikuk kota yang bising. Terkadang air laut mengalir dengan tenang, sunyi, semilir angin laut bertiup dengan lembut seperti bisikan halus yang lewat dari telinga kita. Namun terkadang air laut juga bertingkah sebaliknya yaitu mengalir dengan suara gemuruh ombak yang mengombang-ambingkan sebuah perahu sambil memanggil angin badai dan gemuruh suara kilatan petir yang saling sahut-menyahut.

Begitulah keadaan sebuah kapal/perahu ketika berlayar di tengah lautan. Bagaimana si perahu itu dapat menahan dari ombak lautan yang menerpa dengan kuatnya? Apakah perahu itu mudah terombang-ambingkan oleh angin badai dan ombak laut lalu tenggelam begitu saja tanpa perlawanan? 

Kehidupan itu juga dapat diibaratkan dengan sebuah perahu atau kapal. Perahu mulai berlayar tanpa mengetahui apa-apa saja yang akan terjadi di tengah lautan, perahu hanya akan tetap berlayar hingga ia mencapai tujuan akhir atau tujuan perberhentiannya. Begitupun hidup manusia, selama manusia masih bernafas dan jantung masih berdetak, selama itu juga ia menjalani kehidupannya yang penuh lika-liku dan tak tahu masalah apa saja yang menantinya di tengah jalan atau ke depannya. Bagaikan perahu yang terombang-ambingkan oleh ombak dahsyat dan angin badai tetap masih bertahan dan tak tenggelam, begitu juga dengan kehidupan yang dimiliki setiap manusia selalu digoyahkan dengan berbagai cobaaan hidup yang silih berganti dan bertubi-tubi tetapi masih bisa bersabar dan kuat hati serta mentalnya.

Setiap manusia pasti tak luput dari cobaan hidup. Tidak ada yang namanya manusia hidup dengan damai, mulus dan tanpa cobaan hidup bagaikan sayur tanpa garam atau sayur tanpa bumbu yang hambar, mengakibatkan tak ada gairah hidup sama sekali. Apapun yang terjadi manusia harus terus maju untuk mencapai goalnya atau tujuannya kenapa ia hidup. Sebab proses kehidupan itulah yang bermakna, daripada hasil yang didapatkan diakhir, karena dengan proses inilah kita sebagai manusia dapat memetik sebuah hikmah kehidupan yang sangat mendalam dan bermanfaat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun