Mohon tunggu...
Noor Syaidah
Noor Syaidah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Kandang Kuda Jadi Wisata Udara Yoga

27 Oktober 2018   22:47 Diperbarui: 27 Oktober 2018   22:57 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LPM Fokus: Objek Wisata Udara Yoga

Akhir-akhir ini tempat wisata menjadi populer di masyarakat apalagi dikalangan para remaja. Tentunya hal tersebut dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk membangun tempat wisata baru dengan gaya dan nuansa yang baru pula.

Tempat wisata pada umumnya didirikan oleh seorang pengusaha untuk mencari keuntungan financial, namun beda halnya dengan Wisata baru di Kota Jepara tepatnya di daerah Ngabul. Tempat wisata yang bernama Udara Yoga tersebut didirikan oleh Komang, hal ini ditujukan tanpa ada maksud mencari keuntungan. 

Wisata yang mulai dibangun pada tanggal 8 Januari sampai 16 Mei 2018 tersebut berawal dari ketidaksengajaan. "Awalnya saya hanya membuat kandang kuda untuk hobi saya sendiri, tapi masyarakat banyak yang tertarik" tutur Komang, pemilik tempat wisata tersebut.

Lokasinya berada di Dusun Joko Sari Rt.05 Rw.06 Desa Ngabul, Jepara, Jawa Tengah. Wisatawan yang berkunjung tidak hanya berasal dari wilayah Ngabul atau warga Jepara sendiri, tetapi banyak juga wisatawan dari luar kota seperti Kudus, Demak, Semarang, Yogyakarta bahkan juga ada yang dari Jakarta.

Berawal dari hobi memelihara kuda, Komang membeli lima ekor kuda untuk kemudian dipelihara di area tersebut. Kemudian banyak pelajar dari berbagai tingkatan yang datang untuk sekedar selfie dengan kuda peliharaan tersebut sehingga munculah ide untuk membuat tempat wisata. Akhirnya tempat wisata yang baru viral ini berkembang seiring dengan usulan dari para pengunjung.

Pemilik objek wisata Udara Yoga adalah warga Sowan Kidul yang sukses merantau di Bali. Beliau memiliki dua hotel yang salah satunya yaitu Hotel Udara Bali. "Hotel tersebut sebenarnya adalah hotel bintang lima, hanya saja karena tidak mempunyai lift di dalamnya.

Jadi, hotel saya tidak bisa diberi nama bintang lima, tapi banyak turis yang betah tinggal disitu, bahkan ada yang mau tidak pulang" ujar Komang.Beliau berprinsip bahwa hidup itu harus simple, karena hidup juga untuk mencari saudara bukan hanya kekayaan semata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun