Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi : Wanita-Wanita Perkasa

2 November 2010   09:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:54 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12897935871876643956

Wanita-wanita Perkasa

Betapa Tidak?

Ketika hujan mengguyur Jakarta, ketika aku pulang dari kantor dan menunggu bus perumahan Bukit Golf…aku berjejer ramai dengan wanita-wanita yang entahlah setiap kau perhatikan tidak cukup dengan cukup 1 tas kantor pasti ada tas tentengan yang lain (Hmmm aku juga sih isi bekas bekal siang yang udah abis, ASI perasan di cooler bag dan payung kecil yang saat ini selalu menemani karena setiap sore ujan deras mengguyur).

Inikah wanita-wanita perkasa (juga) ? Meskipun mereka tidak bekerja menguras fisik, tapi mereka adalah wanita-anita yang bekerja dengan latar back ground dan alasan yang berbeda.

Membahas wanita bekerja buat saya pribadi :

1.       Bekerja  sebagai proses aktualisasi diri, meski saat ini kalo boleh jujur situasi kerja gak kondusif…mau coba cari-cari yang sesuai kata hati sambil jalan, sambil di beri yang terbaik di sini.

2.      Hmm dibilang membantu roda perekonomian, walau tidak maksimal. Jadi bisa ada pembagian dengan suami untuk post-post tertentu saya yang bertanggung jawab.

3.      Kadang ada rasa bebas dengan uang kita sendiri (he he he) tetep !! kepengen ini itu tidak musti menunggu setoran suami.

4.      Tetap menabung untuk investasi.

5.      Belajar untuk menejemen pribadi, manajemen keluarga juga manajemen social. Wanita bekerja harus bisa menyeimabngkan diri karena wanita tetaplah wanita yang sudah berkeluarga menomorsatukan keluarga suami dan anak di atas segalanya. Inilah suatu tantangan.

6.      Kadang juga harus manajemen social secara kita jarang di rumah, manfaatkan sabtu untuk sesekali mendatangi arisan kompleks atau pengajian yang ada di lakukan di kompleks, karena bersosialisasi dengan ibu-ibu ini jadi tau juga nih kadang perkembangan anak-anak kita di lingkungan, saling curhat masalah kelakuan antar putra-putri, juga kebiasaan wanita juga yang gak lepas dari dagangan-dagangan ini itu dan info ini itu pluuu gossip ini itu.Nikmati zajalah…. J

7.      Tetap berorientasi menjadi WAHM =  Working At Home Mom (hmm ambil istilah dari Mbak Ifa Avianty , pengarang buku : Anakku Sahabatku), semoga bisa terwujud, kayanya ini adalah impian dari semua ibu. Sambil bekerja bisa menghabiskan waktu dengan anak-anak tercinta.

Wanit pekerja adalah wanita-wanita perkasa di era ini tuntutan wanita tidak seputar Dapur, Anak dan Kasur kembali lagi Kasur, Anak dan Dapur he he he. Dengan bekerja juga bukan berarti menyepelekan suami, bukan sama sekali karena kita adalah sama Adam dan Hawa yang saat sekarang sama-sama harus berjuang di jalan Nya…

Congratz for Working Mom any where…keap Balance and Nature !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun