Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Senja Jakarta - Cibubur

26 Maret 2020   14:38 Diperbarui: 26 Maret 2020   14:59 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture: freepik.com

"Maafkan kekasih terlambat mengetahui. Kalau ternyata kamu mencintaiku. Andai aku tahu dari awal. Akan kubuka hatiku sepenuhnya. Maafkan kekasih Tetapi itu semua sudah terlambat..."

picture: freepik.com
picture: freepik.com
Lihat wajahnya sedih sekali sepertinya ini kisah nyata sang pengamen yang merebak air mata di bola matanya

Terus ada lagunya Slank juga,"Walau ku tahu tentang kisahmu.Waktu yang lewat atau engkau kini. Jangan hindari aku dan jangan kau malu.Karena cintaku ini dari hati yang suci ...."

Aku lihat Bu Rasyha tertidur pulas juga Mbak Ayu teman seperjalanan pulang kantor terlelap banget. Padahal enak lho petikan lagu-lagu dari pengamen ini.

Rata-rata kulihat sebagian penumpang tidur, "Aduh kasian sekali kalau nggak ada yang ngisi kantong plastik bekas permen pengamen itu, padahal lagu dan suaranya bagus, apalagi petikan gitarnya."

Wajahnya menyodorkan bungkus plastik kosong penuh harap. Diam-diam aku berdoa dia akan dapat lumayan dari penumpang yang terbangun karena akan turun.

Aku sendiri menikmati lagu-lagu sang pengamen terutama saat lagunya Eric Clepton -- favorite-ku Tears in Heaven, sebuah lagu yang di persembahkan buat anaknya yang masih balita, meninggal karena jatuh dari lantai 53 di apartemennya.

Menyanyikan penuh penghayatan banget, benar-benar menjadi teman perjalanan kami.

"Would you know my name? If I saw you in heaven? Would you feel the same? If I saw you in heaven? I must be strong and carry on 'cause I know I don't belong here in heaven..."

Tanpa kusadari bis Mayasari yang aku tumpangi sudah masuk tol Cibubur. Beberapa penumpang sudah siap-siap berdiri.

Agak tergesa pengamen itu menyelesaikan lagunya sambil mengeluarkan kantong plastik bekas permen mata pencahariannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun