Ada Cinta Dalam Persahabatan
"Milan nanti temani aku ke toko buku Bahagia ya, udah lama kita nggak kesan," usul Adela dengan tetap mengerjakan tugas Biologi Pak Joni.
      "Del tapi habis dari toko buku Bahagia kamu gantian temani aku ya," balas Milan dengan memandang tajam Adela sahabat dari kecil.
      "Oke! tapi temani kemana? Jangan yang panas-panas ya nanti aku hitam deh!" Adela tahu kalau Milan minta ditemani ke pasar aksesoris sepeda.
      "Del kamu gak pernah berubah! Selalu mau menang sendiri! Setiap saat aku disuruh temani acara-acara kamu dari cari tas, sepatu sampai gaun. Tapi giliran aku ingin  ditemani pasti kamu pilih-pilih," Milan protes.
      "Oh gitu jadi sekarang kamu sudah tidak mau menemani aku lagi! Fine! Jangan ganggu-ganggu aku lagi dan jangan deket-deket aku lagi! Persahabatan kita berakhir!"  Adela membentak kesal dan meninggalkan Milan yang terbengong-bengong tidak menyangka kalau kritikan barusan membuat Adela marah dan melarang dia untuk jadi sahabatnya lagi.
***
Sementara dari sisi sudut jauh di kantin Milan melihat Adela juga sedang makan bakso bersama Vanya dan Lila sahabatnya.
      "Ihh gua be te sekali dengan Milan! Dia sudah berubah! Sekarang dia suka berhitung!" sungut Adela sambil mengunyah bakso favorit anak-anak SMU Seroja.
      "Berhitung gimana?" Menurut Lila, Milan adalah cowok yang sangat sabar. Lila kerap menyaksikan Adela sesuka hati main suruh-suruh Milan.
      "Iya aku tadi teriakin Milan Jangan jadi sahabatku lagi!" Adela mengutarakan kekesalannya.