Waktu adalah sesuatu harta yang dimilki semua manusia. Baik muda, tua, kaya, miskin, sehat bahkan orang sakit memilki harta tersebut. Dengan waktu kita bisa meningktakan potensi kita, dengan waktu kita bisa melakukan hal-hal positif dan baik dengan waktu kita bisa menanan benih kebaikan yang akan kelak kita panen di akhirat. Akan tetapi banyak sekali manusia yang tidak mampu memanfaatkan waktunya dengan baik dan bijak. Sehingga ia rugi dan menyesal kelak dimasa tuanya dan masa akhiratnya. Kita yang masih memiliki harta tersebut harus bisa memanfaatkannya dengan baik dan bijak sehingga apa yang kita kerjakan dan usahakan bisa merasakan hasilnya dikemudian hari.
   Para ulama dahulu menulis kitab-kitab hingga ratusan kitab, kalau bukan bisa memanfaatkan waktu tak mungkin sampai seperti itu
   Para ilmuan bisa mengungkapan suatu masalah yang mustahil dipecahakan, akan tetapi bagi mereka itu adalah sebuah kemungkinan untuk diungkapan. kalau bukan bisa memanfaatkan waktu tak mungkin sampai seperti itu.
   Para penemu bisa menemukan alat atau teknologi terbaru untuk kemaslahatan dan kemudahan bagi manusia, kalau bukan bisa memanfaatkan waktu tak mungkin sampai seperti itu
   Para pengusaha bisa sukses dan berhasil dibisnisnya lalu mereka bisa merasakan jerih payah keringat yang mereka cucurkan, kalau tak mampu memanfaatkan waktu tak mungkin sampai seperti itu.
   Itulah waktu..
   Sang pencipta memberikan waktu kepada manusia dengan porsi yang sama, dengan jam yang sama, dengan durasi yang sama. Akan tetapi mengapa hasilnya berbeda? Jawabannya adalah mereka tidak mampu dan tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik dan bijak.
   Waktu terus berlalu dan yang berlalu tak mungkin kembali, hanya sebuah penyesalan dan kesedihan yang terasa. Sebelum waktu itu tiba, maka kita harus memulainya dari hari ini dan sekarang untuk bisa memanfaatka waktu dengan baik. Tak ada kata terlambat, yang ada hanyalah mereka yang tak mau bergerak, bertindak dan berubah.