Mohon tunggu...
Kinanti
Kinanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Only Him knows the reason I met you. I want nothing eccept for crying although I really hate it the most

Every one is unique. No one can compare each other. We just should respect others whatever of ours.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf, untuk Seiris Apel Pemberiannya

7 Oktober 2020   07:02 Diperbarui: 7 Oktober 2020   08:49 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ma, mana Kinan?" tanya Eca, mukanya menengadah pada Harti.  

"Oiya, Kak. Kinanti mana ya? "tanya Harti pada Dewi. 

"O, ada di kamar perawatan. Sedang sakit. Kinan sebenarnya anak yang pintar, tapi ia sakit-sakitan. Itulah, makanya ia terpisah dari saudara saudaranya yang sudah diadopsi. Tinggal ia seorang." jawab Dewi sambil berkisah sekilas mengenai Kinanti. 

Harti tersentak, Eca terkesiap. Telapak tangannya dingin berpegangan tangan makin kuat pada Harti. 

"Bisa kami menengoknya?" tanya Harti ingin segera melihat Kinanti.

"Ooo, tentu saja." jawab Dewi.

"Ma, nanti Kinan kita bawa ke rumah sakit ya! Setelah sembuh kita bawa tinggal di rumah kita ya Ma, ya Ma...!"

Harti mengangguk gembira, karena memang itu yang diinginkannya.  

"Assalamu'alaikum, Kinan cantik. Siapa nih yang datang?" kata Dewi setelah membuka pintu kamar perawatan bagi anak yang sakit. Namun, yang diajak bicara tak menjawab, diguncangnya tubuh gadis kecil itu. Sudah dingin. 

"Kinaaaaan... Jangan pergi Kinan, Kami menyayangimu Nak. Apa jawab ibu nanti dihadapan Tuhan, Nak..! Kinan, bangun, Nak..." Dewi histeris menjerit. Eca lemas, Harti limbung. 

"Eca, cepat pulang, panggil sopir dan bawa mobil, kita bawa ke rumah sakit . Semoga masih bisa di selamatkan. " perintah Harti pada Reza. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun