Mohon tunggu...
Kinanti
Kinanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Only Him knows the reason I met you. I want nothing eccept for crying although I really hate it the most

Every one is unique. No one can compare each other. We just should respect others whatever of ours.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biarin

29 September 2020   18:21 Diperbarui: 29 September 2020   18:24 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kita  tak jemu jemu bersilang sikap, kuhadang cukup dengan satu kata, "biarin".

Ketika kamu kekeh menilaiku menyuguhkan "pembenaran", aku tersenyum dan membatin, "ah, biarin"

Ya, sudahlah. Biarin. Yang penting itu gimana maunya Sang Pencipta Segala gala.

Namun, hahaha...di belakangmu, aku histeris menangis. 

Aku mencintaimu tanpa kepentingan. Aku hanya merasakan cinta itu. Aku merasa rindu, mendengar kamu bahagia, aku bahagia, mendengar kamu sedih ku doakan segera berlalu kesedihan itu. Ys begitulah wajah cintaku.

Ya sudah, biarin. Aku bisa apa? Tak mungkin cinta ini bersanding dengan kepentingan. karena itu akan ada yang tersakiti. 

Jadi, ya biarin tahu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun