Mohon tunggu...
Mas Rofi
Mas Rofi Mohon Tunggu... Guru - Percayakan pada Ahlinya semua konten Digital sekolah

Pembelajar yang selalu berusia 24 tahun, dan akan selalu berusia 24 tahun sampai kapanpun, bercita satu memberikan yang terbaik untuk sebanyak-banyak manusia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sekretaris Kwarcab Pramuka Banyuwangi, Sukses Pimpin Kontingen Tari Gandrung di Istana Negara

20 Agustus 2017   22:18 Diperbarui: 20 Agustus 2017   22:59 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANYUWANGI, Kwarcab Banyuwangi -- Ada pertunjukan yang berbeda di puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 72 tahun ini di Jakarta. Banyuwangi mendapat tempat spesial untuk menampilkan tari daerah asli Blambangan, tari Gandrung Jejer Kembang Menur, Kamis (17/8/2017). Seni pertunjukan yang dipersembahkan sebelum pelaksanaan upacara detik-detik proklamasi di Istana Negara. "Dengan mengusung tema yang sama dengan tema nasional, Indonesia Bekerja bersama. Tari ini ingi menyampaikan pesan luhur tentang keragaman Indonesia yang tetap terikat satu menguat dalam kalimat Bhineka Tunggal Ika" ungkap pimpinan kontingen tari, Budianto yang juga menjabat Sekretaris Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Banyuwangi.

"Keragaman yang disajikan dalam tari gandrung ini merupakan modal bangsa indonesia yang akan semakin menguatkan Indonesia. Selain itu, gelaran tari budaya ini memiliki misi untuk meningkatkan kecintaan dan kebanggaan generasi muda pada budaya asli Indonesia," tambah Budi.

Dibawakan oleh 200 penari, semuanya merupakan pelajar SMP dan SMA yang berasal dari perwakilan seluruh kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Sajian tari Gandrung Jejer Kembang Menur itu sukses memukau peserta upacara yang hadir, termasuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Antusiasme terlihat jelas dari riuh tepuk tangan sepanjang pertunjukan tari berlangsung.

"Harapan kami bahwa tidak ada alasan bagi generasi muda untuk tidak mencintai budaya kita sendiri. Sebuah kesenian tari yang awalnya tidak berarti dan tidak memiliki gengsi dapat menjadi sebuah kebanggaan dan bergengsi tinggi setelah dikemas dan dikelola dengan baik dan benar," tutur Budi.

Suksesnya gelaran ini tidak lepas dari kedisiplinan dan besutan pimpinan kontingen dalam mensinergikan semua tim yang terlibat. "Semuanya dikerjakan secara tim sesuai kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki masing-masing anggota tim, tim Patih Senawangi, Paguyuban Pelatih Tari dan Seniman Banyuwangi. Soal sukses atau tidak silahkan orang lain yang menilai tapi asal semuanya sudah sesuai dengan target yang kita rencanakan bagi kami sudah cukup. Usaha maksimal, tapi semuanya kembali kepada Allah SWT, jadi ya selain berusaha kami selalu berdoa," Pungkas Budi.

Reporter: Rofi'udin

Editor: Mohamad Arif Fajartono

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun