Mohon tunggu...
Nol Deforestasi
Nol Deforestasi Mohon Tunggu... Petani - profil
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nusantara Hijau

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengapa Gudang Bulog Harus Dikuras?

17 Mei 2019   15:46 Diperbarui: 17 Mei 2019   15:55 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surplus sebesar itu dinilai masih kurang oleh Menko Perekonomian, Darmin Nasution. "Kelebihan produksi sebesar itu jauh di bawah, kalau tadinya bisa 20 juta ton itu lebihnya. Sekarang, 2,8 juta ton dan Anda tahu petani kita berapa? 4,5 juta keluarga. Mereka pasti menyimpan 5-10 kg, itu ada di sana. Sehingga, memang suplai di pasar tahun ini tersendat," ujarnya.

Memang, surplus beras tahun ini jauh lebih kecil dibanding surplus beras pada 4 tahun ke belakang. Bila kecilnya surplus beras dijadikan alasan untuk meningkatnya impor, hal tersebut menjadi anomali pada tahun-tahun sebelumnya dimana surplus mencapai belasan hingga puluhan ton.

Bahkan pada tahun 2016, dimana surplus beras paling tinggi pada periode 2014-2017, Indonesia masih mengimpor beras yang bisa dibilang cukup banyak, kira-kira 1,28 juta ton.

Tapi mau bagaimanapun juga, surplus tetaplah surplus. Bila kelebihan pasokan dalam negeri masih diikuti dengan tambahan pasokan dari luar, berarti ada yang salah dengan rantai pasokan dalam negeri.

2019, Kementan dan Bulog Janji Tidak Impor

Antikorupsi.org
Antikorupsi.org

Pada bulan Desember 2018 lalu, Kementan melalui Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menegaskan bahwa tahun 2019 dipastikan impor beras tidak ada lagi. Menurutnya saat ini stok beras yang ada sudah lebih dari cukup yakni 2,7 juta ton.

Optimisme senada juga disampaikan Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso (Buwas). Dengan yakinnya ia bilang sisa tahun 2019 pihaknya menargetkan tidak akan ada lagi impor beras. Menurutnya, hingga saat ini perusahaan pelat merah tersebut memiliki lebih dari 2 juta ton stok beras . Ia pun memprediksi cadangan beras hingga akhir tahun tak akan kurang dari 3 juta ton.

Lebih hebatnya, ini berani sesumbar Bulog tengah merencanakan ekspor beras demi menyalurkan sisa stok yang melimpah di gudang-gudang penyimpanan.

Memang, saat ini mereka, berdasarkan pengakuan sepihak yang entah bisa diuji kebenarannya atau tidak, masih punya stok beras di gudang-gudang penyimpanan sebanyak 2,1 juta ton. Sebanyak 1,8 juta di antaranya merupakan sisa impor tahun lalu yang belum disalurkan. 

Menerka Misi Pengurasan Gudang Bulog

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun