Setiap pembelajaran pasti ada evaluasi, yang pasti mengevaluasi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk mengetahui apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah berhasil diterima oleh peserta didik atau tidak, melihat keberhasilan metode, strategi, materi dan lain sebagainya dan apakah hal tersebut sudah berhasil dalam pembelajaran yang diberikan pada peserta didik. Mengevaluasi peserta didik bukanlah untuk menghakimi dalam perkembangannya, akan tetapi bagaimana cara guru membersamai peserta didik dari awal hingga akhir.
Evaluasi menurut Ralph Tlyer ( 1950) sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan kualitas dari suatu program atau kemajuan dari seorang anak. Jadi inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Informasi yang diperoleh berkaitan dengan pembelajaran, terutama keberhasilan pembelajaran. Keputusan tersebut berupa ketercapaian dalam rentang tujuan yang telah ditetapkan.
Sebelum guru melakukan evalusai. Ada dua hal penting yang harus guru lakukan yaitu, melakukan pengukurn dan penilaian. Setelah itu melalui evaluasi, guru baru dapat menilai sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut dapat diputuskan ketercapaian anak secara individual dan pembelajaran secara klasikal.
Melalui evaluasi bisa diketahui mana-mana anak yang berhasil, mana anak yang belum. Juga ditetapkan apakah pembelajaran dilanjutkan atau diulang. Evaluasi dalam pendidikam anak usia dini lebih banyak untuk mengetahui ketercapaian anak dalam perkembangannya. Dengan evaluasi dapat diketahui aspek-aspek perkembangan yang telah dicapai dan yang belum dicapai.
