Intelegensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mereaksi atau menyesuaikan secara cepat dan tepat terhadap pengalaman baru, serta membuat pengalaman yang telah dimiliki siap untuk dipakai jika bertemu dengan kondisi yang baru.
Menurut Darwin, intelegensi juga mempunyai keterkaitan dengan insting dan respond cepat terhadap kejadian yang telah berulang. Contohnya seperti, sering tertangkap basah makan dikantin sekolah, maka lama-kelamaan sobat seakan dapat mengetahui ketika guru Tatib masih di ujung lorong menuju kantin. Intelegensi tidak dapat dilihat, namun intelegensi dapat disimpulkan melalui tindakan nyata yang berasal dari berfikir rasional tersebut.
Sedangkan kecerdasan sendiri masih sukar untuk di maknai. para ahli mempunyai pengertian yang beragam dalam memaknai kecerdasan. Setiap seseorang mempunyai kecerdasan masing-masing, dan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu itu beragam. Jadi, kecerdasan itu gak harus ahli dalam bidang intelektual, terkadang banyak orang menafsirkan jika anak cerdas maka anak itu akan mendapatkan nilai ujian yang memuaskan. Namun sebenernya kecerdasan itu ada bermacam-macam seperti, Â kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan moral, dan kecerdasan sosial.
Misalnya ada seorang anak yang sangat pandai bergaul, anak tersebut mempunyai teman yang banyak dan gampang banget bisa akrab kepada teman meskipun baru dikenalnya. Padahal tak ada keistimewaan tersendiri bagi anak itu, dia saat disekolahpun juga tak sepandai teman yang lainnya, hasil nilai ujiannya pun pas-pasan, tapi mengapa ya anak itu kok bisa mendapatkan teman yang banyak? Itulah yang dinamakan kecerdasan sosial. Anak tersebut mempunyai kecerdasan sosial, dimana anak pintar bergaul dan bersosial kepada yang lainnya.