Dhamir, adalah suatu pelita yang diletakkan Tuhan
pada fitra naluriyah dan sekaligus sebagai kekuatan
kontrol, dimana pengalaman-pengalaman sosial
dijernihkan-Nya dengan pelita itu. Dan fakta-fakta
berikut merupakan bukti kebenaran pendapat
kalangan beragama.
Anda dapat memperhatikan kehidupan seluruh jenis
hewan, bagi hewan apapun tak punya lingkungan
sosial, anda akan menyaksikan seekor kucing buang
hajat, lalu menguruknya dengan tanah.
Kiranya lingkungan manakah yang mengajarkan
kucing untuk berbuat demikian ?
Bagaimanakah kucing itu dapat membedakan antara
barang yang bersih dan yang kotor.
Dilain tempat anda dapat menyaksikan kucing lain
sedang bermain bersama anak-anak. Apabila kucing
itu dengan sengaja atau tidak, telah menjatuhkan
vas bunga hingga pecah, kiranya apa yang dilakukan
oleh kucing tersebut ? Tentu ia akan lari ketakutan
dan berlindung di bawah kolong, karena sadar akan
kesalahannya. Â Â
Seekor binatang buas bunuh diri karena menyesal
dan hendak menebus dosanya. Maka dari lingkungan
binatang buas yang manakah singa tadi menerima adat
atau tradisinya itu ? Apakah hukum adat lingkungan
sosial binatang buas itu menganggap serangan
terhadap mangsa dari belakang sebagai suatu
kejahatan yang pelakunya diharuskan buni diri
sebagai hukuman yang setimpal ?
Dhamir, adalah suatu Nur Ilahi yang diletakkan
Tuhan pada "Fitrah Naluriyah", di mana lingkungan
sosial bertugas untuk menghapus setiap noda yang
melekat pada tiap jiwa demi menjernihkan cahaya
Nur Ilahi itu.Â
Demikianlah yang terjadi sebenarnya antara singa
dengan pelatihnya itu, dimana persahabatan dan kasih
sayang yang mendalam pada diri mereka masing-
masing telah mencerminkan jiwa hewani singa tadi.
Jiwa yang sudah jernih itu mengetuk dhamirnya,
dimana ia sangat menyesal terhadap perbuatannya
dan berduka cita, yang akhirnya ia bunuh diri dengan
mengoyak-ngoyak tubuhnya sendiri.
*sumber : Apa arti hidup, oleh : NY.H.Hadiyah Salim.
Singosari, 20 Juli 2019
@J.Barathan.