Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ilalang yang Bergoyang

16 Juli 2019   19:16 Diperbarui: 16 Juli 2019   19:18 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : woodendreams.tumblr.com

Senja kian sepi menorehkan goresan luka di wajah kelam. Burung-burung bangau terbang pulang membawa cerita ditanahku terjadi bencana. 

Langit bermuram durja mereka duka laut pun sunyi suara, desir angin senja dingin menusuk ke dalam angan-angan yang tak pasti dapat tergapai. 

Orang bilang tanah kita tanah sorga, tongkat dan kayu jadi tanaman. Dulu jadi kebanggaan bersama, kini musnah sudah bersama citra diri yang tergadai. 

Senja tak dapat berkata mengeja syair-syair puisi tentang alam yang tak mau lagi bersahabat dengan kita. Semua diam tinggallah ilalang yang bergoyang di lereng bukit gersang. 

Singosari, 16 Juli 2019

@J.Barathan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun