Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musyawarah Mufakat Hakim MK

24 Juni 2019   13:09 Diperbarui: 24 Juni 2019   13:13 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SidangMKPilpres2019

Tiba waktunya mengurai benang kusut, mencerahkan jiwa-jiwa resah gelisah, agar hasrat hati tak lagi berkelana kemana-mana melanglang buana. 

Andaikan senja enggan menyapa malam, malam enggan menyapa pagi, burung-burung pun tak ingin pulang ke sarangnya, kemana lagi aku menitipkan duka lara. 

Tuan hakim!, janganlah ragu dan bimbang pakailah dalil-dalil yang haqiqi, jiwa raga kami serahkan hanyalah padamu, bawalah kami ke jalan yang benar semata. 

Jika nanti aku yang harus pergi, kuterima walau sakit hati, tapi jangan biarkan berjuta kepala tertunduk haru diam membisu dan merana sepanjang masa. 

Buatlah semua bangga di negeri ini, akan keputusanmu yang tak berpihak, hindari kata-kata usang "asal bapak senang" kami percaya semua 'kan berakhir bahagia. 

"Habis gelap terbitlah terang selamanya".

Singosari, 24 Juni 2019

@J.Barathan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun