Mohon tunggu...
Junus Barathan.
Junus Barathan. Mohon Tunggu... Guru - Profesional.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Purna Tugas PNS Guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Tua Bangka

20 April 2019   20:33 Diperbarui: 20 April 2019   20:41 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

oleh : Junus Barathan

tertatih menyusuri lorong-lorong gelap 
selimut kumal melekat di tubuhnya
entah sudah berapa lama 
dia tak pernah menghiraukan
baginya hanya sekedar tuk menahan dingin

lelaki tua bangka
yang tak tau asal usulnya
dari mana ia datang
hanya satu yang masih diingat
pernah berperang melawan belanda

lelaki tua terseok-seok
diremang malam sudut kota
yang dulu pernah dia pertahankan
sampai titik darah penghabisan
kini dia terlupan tiada tanda jasa

Rambut memutih wajah berkerut 
cekung dadanya dan kurus tubuhnya
ditepi jalan duduklah ia memainkan kecapi tua
melagukan derita dan lagu juangnya selendang sutra
dia pahlawan yang dilupakan

Singosari, 20 April 2019 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun