oleh : Junus Barathan
tertatih menyusuri lorong-lorong gelapÂ
selimut kumal melekat di tubuhnya
entah sudah berapa lamaÂ
dia tak pernah menghiraukan
baginya hanya sekedar tuk menahan dingin
lelaki tua bangka
yang tak tau asal usulnya
dari mana ia datang
hanya satu yang masih diingat
pernah berperang melawan belanda
lelaki tua terseok-seok
diremang malam sudut kota
yang dulu pernah dia pertahankan
sampai titik darah penghabisan
kini dia terlupan tiada tanda jasa
Rambut memutih wajah berkerutÂ
cekung dadanya dan kurus tubuhnya
ditepi jalan duduklah ia memainkan kecapi tua
melagukan derita dan lagu juangnya selendang sutra
dia pahlawan yang dilupakan
Singosari, 20 April 2019Â