Wowo bertubuh gemuk sedikit senyum, tegas dan sering kali marah-marah
Wiwi bertubuh kurus tinggi murah senyum, sabar, dan sederhana
Wewe bertubuh tinggi besar, mata merah melotot, senang menggangu orang
Suatu ketika, terjadi percakapan empat mata, sebenarnya enam mata, tapi dua mata terakhir tak kasat mata, tak mudah terlihat kecuali orang-orang tertentu
"Wi, kita ini kan orang yang dipercaya oleh masyarakat untuk melayani dan menjadi pemimpin rakyat dikampung ini"Â
"Bener Wo, menurut mereka kita ini, dua sosok anak negeri yang terbaik dan layak menjadi kepala suku atau pemimpin"Â
"Apa bener begitu Wi", kata Wowo tak begitu yakin
"Ya iyalah, masak iya iya dong", kata Wiwi sambil tersenyum, "tapi Wo, Wewe sejak tadi hanya mendengarkan saja dan nampak tak senang dengan pembicaraan kita"Â
"Bodo amat", kata Wowo dan melanjutkan obrolan cangkrukan dagelan politik, "sekarang yang penting kita berdua selalu damai, gak perlu gontok-gontokan apalagi saling menghujat dan menyebar kebencian, biarkan Wewe mau apa saja terserah, pokoknya kita kompak, dah gitu aja"Â
Wewe yang mendengarkan dari tadi, hatinya cekot-cekot, siasat adu dombanya gak berhasil, dan akhirnya, Wewe perlahan menghilang dibalik dinding
Wowo dan Wiwi sepakat bersalam, untuk berpisah dan bertemu lagi, nanti dipanggung pesta rakyat, 17 April 2019.
Singosari, 13 April 2019