Sebagai salah satu keterampilan berbahasa (selain membaca dan berbicara), menulis merupakan rana paling signifikan untuk mengukur kemampuan kita. Bahkan, ada pemeo yang mengatakan bahwa ketinggian derajat budaya suatu bangsa dapat diukur dari seberapa banyak buku yang telah ditulis oleh orang-orang yang hidup di negara tersebut.
Menulis, dari segi porolehan dan pembelajaran bahasa, umumnya berada pada tingkat terakhir. Seseorang yang sedang belajar berbahasa awalnya memulai dengan aktivitas mendengarkan bunyi-bunyi bahasa. Lalu, berkembang menjadi berbicara melalui proses menirukan, baru mengenal kegiatan membaca dan menulis. Tanpa pembelajaran menulis yang efektif, mustahil kita bisa menciptakan penilis-penulis besar yang mengangkat khazanah budaya bangsa.
Menulis adalah proses yang melalui beberapa tahap. Tahap paling sederhana dalam menulis dapat kita klasifikasikan menjadi tiga lingkup. Pertama, tahap prapenulisan meliputi topik tulisan, penentuan tujuan tulisan, dan pemilihan bahan tulisan.Â
Kedua, tahap penulisan meliputi pemilihan kata, penyusunan kalimat dan paragraf, serta penerapan teknik menulis. Ketiga, tahap perbaikan meliputi perbaikan pada tahap buram dan perbaikan pada tahap pembacaan ulang. Tiga tahapan tersebut adalah langkah kerja yang pasti dilakukan dalam aktivitas menulis apa saja.
Karena itu, kriteria penilaian dalam menulis harus melibatkan tahap-tahap tersebut. Penilaian bukan semata bertumpu pada hasil akhir, ketika sebuah karya lahir dari penulis. Penilaian mesti meliputi tahap-tahap pencapaian yang telah dilakukan penulis. Yakni prapenulisan, penulisan, perbaikan, dan penulisan kembali. Â Â
Ada jenis kreteria penilaian yang disebut penskoran analisis. Kreteria itu merujuk pada skala analisis yang menjadi patokan nilai keseluruhan.Dalam tiap skala ranah skor itu, terdapat aspek pengamatan yang meliputi komposisi, gaya, formasi kalimat, penggunaan unsur-unsur kebahasaan, dan mekanika penulisan. "Sejarah telah mencatat bahwa melalui tulisan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan lahir dan berkembang".Â
Singosari, 5 April 2019
Â