oleh : J. Barathan
Tiba-tiba angin dingin berdesir lembut di belakangku
Seketika aku menoleh namun tak seorang pun di sana
Siapa ya ?... yang baru saja meniupku dari belakang
Dalam ruangan ini hanya aku sendiri
Pintu dan jendela semua telah kututup
Lalu...?!!!
Aku kembali melanjutkan apa yang sempat tertunda
Menulis sebuah puisi untuk Kompasiana
Jari jemariku asyik menari di atas huruf-huruf digital
Meronce kata-kata menjadi kalimat yang bermakna
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!