Mohon tunggu...
Noeriwan
Noeriwan Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Penulis artikel yang menyukai konten edukatif dan informatif.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Seperti Apa Kerusakan Buah Cabai Akibat Serangan Lalat Buah

22 November 2024   14:48 Diperbarui: 22 November 2024   14:54 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tanaman cabai merah (Sumber: Noeriwan)

Lalat buah (Bactrocera spp) merupakan masalah utama dalam budidaya tanaman cabai besar (Capsicum annuum L.). Serangan lalat buah bisa memupuskan harapan petani saat panen. 

Serangan lalat buah masif pada musim hujan dibandingkan musim kemarau. Oleh karena itu pengendalian hama lalat buah pada musim penghujan lebih sering dan intensif dilakukan oleh petani cabai besar supaya tidak gagal panen.

Oh yaa, lalat buah menyerang buah cabai dengan menusukan ovipositor ke cabai dan meletakan telurnya.  Menurut Hasyim (2014), kerusakan yang diakibatkan lalat buah bisa mencapai 20-60% tergantung jenis sayurannya.

Dalam perkembangannya belum banyak petani yang mengamati apa yang terjadi pada buah cabai besar pasca terserang lalat buah. Setelah telur menetas, larva kemudian memakan bagian dalam cabai.

Berikut gejala kerusakan cabai besar yang diakibatkan oleh lalat buah.

1. Kerusakan 25%

Terdapat spot-spot bekas pergerakan larva yang menyerang  cabai besar dan kecil. Bagian jaringan yang rusak sekitar 20%. Jaringan yang rusak belum nampak dan belum terasa lembek. Daging biji/ bonggol biji masih bagus, biji cabai masih berwarna kuning sehat. Larva yang terlihat kasat mata tidak banyak.

Foto: Kerusakan buah cabai 25% (Sumber: Noeriwan)
Foto: Kerusakan buah cabai 25% (Sumber: Noeriwan)

2. Kerusakan 50%

Terdapat jaringan cabai yang rusak. Pada cabai muda warna hijau akan terlihat lebih kusam atau hijau tua mengarah kehitaman. Jaringan bonggol / daging biji cabai mulai rusak yang ditandai warna coklat kusam.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun