Mohon tunggu...
Noer Ima Kaltsum
Noer Ima Kaltsum Mohon Tunggu... Guru - Guru Privat

Ibu dari dua anak dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bupati Karanganyar Gagas Aturan Pendaki di Bawah Umur

2 Agustus 2015   21:40 Diperbarui: 2 Agustus 2015   21:40 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bupati Karanganyar Gagas Aturan Pendaki di Bawah Umur

Beberapa waktu yang lalu 7 pendaki Gunung Lawu yang terdiri dari remaja dan anak-anak tersesat. Mereka beberapa hari tertahan dan bisa bertahan hingga ada tim SAR yang menemukan. Syukurlah, ketujuh pendaki tersebut dalam keadaan sehat, meski cadangan makanan cukup dan air mineral tinggal sedikit.

Setelah berhasil turun, ternyata ada pendaki yang kondisinya lemah. Tenaga medis siap menolong. Ada beberapa pendapat tentang aksi pendakian gunung yang mengikutsertakan anak-anak ini. Pro dan kontra sudah pasti ada. Tidak perlu diperdebatkan. Tapi kita sebagai orang dewasa, utamanya sebagai orang tua, harus bisa bertindak tegas terhadap putra-putrinya. Terutama kepada anak-anak yang masih kecil.

Ada yang berpendapat bahwa anak-anak yang ikut serta mendaki Gunung Lawu patut diacungi jempol terutama nyalinya yang luar biasa. Bagi mereka yang sependapat pengalaman mendaki di usia dini akan memberikan kenangan yang indah dan tak terlupakan. Pengalaman ini akan terulang kembali di masa mendatang.

Bagi yang tidak sependapat, ya boleh-boleh saja. Yang tidak sependapat memberi izin anak-anak usia dini mendaki karena memiliki alasan yang kuat terutama untuk keselamatan (nyawa). Jangankan untuk anak-anak, orang dewasa saja ketika tersesat/mengalami musibah/tiba-tiba gangguan kesehatan menyerang bisa mengakibatkan nyawa melayang. Orang dewasa berpikir logis, matang, dan cekatan saja bisa mengalami syndrome “mendadak tak mampu menghadapi masalah”, apalagi anak-anak yang berpikirnya belum jauh ke depan.

Boleh saja yang “pro” anak-anak usia dini ikut mendaki gunung dengan entengnya mengatakan,”mendaki gunung di usia belia tak perlu dirisaukan. Anak-anak pemberani memang ingin sesuatu yang penuh dengan tantangan.”

Tahukah mereka yang pro anak-anak usia dini ikut mendaki gunung bahwa orang tua mereka begitu terpukul mendengar kalau anak-anak mereka tersesat, belum pulang dan belum ditemukan? Tahukah mereka yang pro anak-anak usia dini ikut mendaki gunung bahwa ada seorang ibu dari anak belia itu yang pingsan beberapa kali karena memikirkan nasib anaknya?

Penting untuk orang tua memperhatikan putra-putrinya. Jangan sampai ada kejadian yang tidak kita harapkan karena keteledoran. Anak merupan asset dunia dan akhirat. Penyesalan datangnya di akhir kejadian. Semoga kejadian ini bisa untuk sarana belajar bagi orang tua. Belajar memahami karakter anak dan mengambil kebijakan. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Karanganyar, 2 Agustus 2015

Jangan lupa baca artikel lain di :  http://kahfinoer.blogspot.com/2015/08/bola-bola-bertabur-wijen-buat-pakde.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun